javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 26 Oktober 2013

Akhir Tahun, Warga Bisa Nikmati JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

Pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) 
Kampung Melayu-Tanah Abang di Kawasan Kuningan, Jakarta. 
(sumber: Antara)

Jakarta - Meski harus memakan waktu hampir tiga tahun untuk mengerjakan pembangunannya, warga bisa menikmati Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada penutup tahun 2013. Sehingga kemacetan pada akhir tahun di kawasan Kampung Melayu-Tanah Abang bisa diminimalisasi dengan dibukanya JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang untuk kendaraan umum dan pribadi.

Kepastian itu dijamin oleh PT Istaka Karya selaku kontraktor pengerjaan pembangunan paket KH Mas Mansyur. Saat ini pengerjaan fisik khusus untuk paket tersebut sudah mendekati tahap akhir, yaitu menutup lubang yang ada dengan briefcase untuk menyatukan badan jalan layang yang masih berlubang.

Direktur Utama PT Istaka Karya Kasman Muhammad mengatakan penyelesaian fisik JLNT Kampung Melayu, khususnya pada Paket KH Mas Mansyur tetap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta.

Yaitu, pada November 2013 pengerjaan fisik dapat diselesaikan seluruhnya. Sehingga pada Desember sudah bisa dilalui oleh kendaraan umum maupun pribadi.

“Yang pasti pada November sudah rampung semuanya. Lalu Desember sudah bisa dioperasikan jalannya untuk dilalui kendaraan bermotor. Sehingga pada tahun baru, warga bisa menikmati jalan layang itu untuk melihat kembang api yang selalu menghiasi langit Jakarta,” kata Kasman kepada Beritasatu.com, Sabtu (26/10).

Dalam pembangunan itu, tidak ada kendala lagi yang dapat menghentikan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan layang. Pasalnya, audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah ada dengan rekomendasi pembangunan jalan layang bisa dilanjutkan.

Selain itu, Pemprov DKI Pemprov DKI sudah membayar hutang kepada Istaka Karya sebesar Rp 24 miliar atas pengerjaan fisik dari bulan Januari hingga April 2013.

“Tidak ada kendala sekarang dalam melanjutkan pembangunannya. Karena Audit BPKP sudah ada lalu hutang sudah dibayarkan. Dan seluruh biaya pengerjaan fisik selanjutnya juga dibayarkan oleh Pemprov DKI. Semua tidak ada masalah,” ujarnya.

Sedangkan alat penyangga berat yang didatangkan dari Taiwan, Kasman mengatakan alat tersebut sudah bekerja untuk membantu penyanggaan konstruksi badan jalan layang selama dilakukan pengecoran jalan. Pengerjaan konstruksi dengan alat penyangga berat tersebut selalu dilakukan pada malam hari.

“Badan jalan layan kan harus seimbang atau balance. Nah ketika dilakukan pengecoran agar tidak mempengaruhi konstruksi badan jalan layang, kita butuh alat special shoring (penyangga) ini. Alat ini kita sewa, jadi kalau sudah selesai kita kembalikan lagi ke Taiwan,” tuturnya.

Alat penyangga berat ini dibutuhkan karena pihaknya tidak bisa sembarangan melakukan pengecoran jalan. Kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, termasuk jalan padat kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, alat penyangga berat dari Taiwan tersebut dioperasikan pada malam hari, sekitar pukul 23.00. Untuk pengerjaan fisik paket KH Mas Mansyur, arus lalu lintas di jalan layang Karet existing ditutup satu lajur. Yaitu lajur yang menuju ke arah Casablanca.

Lajur yang dibuka, yakni lajur yang mengarah ke Tanah Abang, dibagi menjadi dua lajur lalu lintas. Akibatnya, satu lajur itu tidak mampu menampung lalu lintas kendaraan dari Tanah Abang dan Casablanca. Akibatnya, kerap kali terjadi kemacetan di jalan layang tersebut saat malam hingga dini hari. 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar