ilustrasi (foto : tribunnews) |
Jalan tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol ruas Semarang"Solo sekaligus ruas Trans Jawa yang belum terselesaikan sejak diusahakan pada 2007.
Kepala Humas PT Jasa Marga Wasta Gunadi mengatakan bahwa pembangunan Jalan tol Semarang-Solo terutama pada seksi Ungaran-Bawen masih terus diupayakan penyelesaiannya.
"Saat ini masih kita selesaikan. Progres masih sesuai rencana," kata Gunadi kepada Jawa Pos kemarin (30/9).
Gunadi mengungkapkan bahwa tol sepanjang 11,73 kilometer tersebut direncanakan akan dibuka pada November mendatang. "Kita upayakan agar November bisa dioperasikan," ungkap Gunadi.
Sementara itu, menurut informasi yang diberikan humas Jasa Marga tersebut, Jalan Tol Ungaran-Bawen merupakan salah satu dari lima seksi pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo sepanjang 75,88 kilometer.
"Seksi 1 ruas Semarang-Ungaran sepanjang 10,85 kilometer sudah beroperasi sejak November tahun lalu. Sedangkan seksi 2 ruas Ungaran-Bawen diperkirakan selesai November nanti. Sedangkan tiga seksi lainnya masih menunggu pembebasan lahan," terangnya.
Selain itu, Gunadi melanjutkan bahwa Jalan Tol Ungaran-Bawen tersebut akan dilengkapi 3 pintu gerbang tol, 9 jembatan, dan 4 simpang susun.
"Jalan tol ini nantinya akan memiliki pintu gerbang di Banyumanik, Ungaran, dan Bawen yang terbagi dalam sembilan jembatan dan empat simpang susun," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pada jalan tol tersebut juga akan dibangun jembatan tol Lemah Ireng yang memiliki panjang 1 kilometer. "Jembatan tersebut sebagai jembatan terpanjang yang panjangnya melebihi jembatan yang saat ini berada di Tol Cipularang," terang Gunadi.
Terpisah, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa pembangunan tol yang akan menjadi bagian dari Tol Semarang-Solo tersebut telah mencapai 95 persen.
"Benar, November nanti diresmikan. Sekarang sudah mencapai 95 persen," ujar Danis di ruang kerjanya.
Danis juga menerangkan bahwa persoalan utama pembangunan Tol Ungaran-Bawen serta Tol Semarang-Solo secara keseluruhan adalah soal pembebasan lahan. Pemerintah bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menganggarkan Rp 382,39 miliar untuk pengadaan tanah bagi Tol Ungaran-Bawen.
Sedangkan untuk ruas keseluruhan di Tol Semarang-Solo, dibutuhkan dana Rp 1,7 triliun untuk membiayai pembebasan lahan. "Dana untuk pembebasan lahan ini tersedia. Tapi tidak dapat serta merta langsung mendapat lahan. Karena ini butuh proses yang panjang," terangnya.
Selain itu Danis mengungkapkan bahwa Jalan Tol Semarang-Solo ditargerkan rampung pada 2014. "Kami targetkan Semarang-Solo selesai 2014," ungkapnya. (dod)
sumber :
jpnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar