MedanBisnis – Solo. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, mengakui banyak kendala dalam proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa. Meskipun sulit, Djokir menegaskan pada tahun 2015 sebagian besar bangunan jalan tersebut sudah akan terwujud. Tetapi sayangnya pada tahun itu belum seluruhnya terselesaikan. Kendala terbesar adalah mengenai proses pembebasan tanah.
"Saya belum bisa menyampaikan, tapi saya kira hingga tahun 2015 nanti belum akan selesai seluruhnya. Yang jelas sebagian besar sudah akan nyambung. Berapa persennya yang sudah jadi itu nantinya, saya belum bisa menyampaikan tetapi pasti sudah sebagian besarnya," ujar Djoko Kirmanto kepada wartawan usai membuka World Toilet Summit (WTS) 2013 di The Sunan Hotel, Solo, Rabu kemarin.
Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa. Jalan tol ini menghububngkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol. Tol Trans Jawa sepanjang sekitar 1.000 km tersebut melanjutkan jalan-jalan tol yang sekarang sudah ada, seperti Tol Cikampek, Cirebon, Semarang dan Surabaya, sedangkan sisa ruas jalan tol yang akan dibangun adalah sepanjang 642,56 Km.
Djoko Kirmanto mengatakan banyak kendala yang dihadapi di lapangan dalam menyelesaikan sisa pembangunan. Namun kendala terbesar adalah mengenai pembebasan lahan. Menurutnya banyak aspek yang harus ditempuh dalam proses pembesan lahan milik kas negara maupun milik pribadi.
"Kita sudah terus intensif melakukan pendekatan dengan koordinasi dengan Kemendagri dan pemerintah di daerah. Namun memang memang masalah pembebasan tanah ini kan bukan masalah mudah, karena menyangkut hak pemilik tanah yang harus dihargai," lanjutnya.
Hingga saat ini kendala pembebasan tanah itu, menurut Djoko, masih dihadapi di berbagai lokasi di sejumlah daerah. Jumlahnya masih mencapai angka yang cukup besar. "Ini kan proyek jalan tol yang mencapai 1.000 km. Hitungannya bukannya titik, melainkan menyangkut ribuan pemilik. Kalau dalam proyek ini bahkan ya menyangkut ratusan ribu pemilik tanah," kata dia. (dtf)
"Saya belum bisa menyampaikan, tapi saya kira hingga tahun 2015 nanti belum akan selesai seluruhnya. Yang jelas sebagian besar sudah akan nyambung. Berapa persennya yang sudah jadi itu nantinya, saya belum bisa menyampaikan tetapi pasti sudah sebagian besarnya," ujar Djoko Kirmanto kepada wartawan usai membuka World Toilet Summit (WTS) 2013 di The Sunan Hotel, Solo, Rabu kemarin.
Jalan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa. Jalan tol ini menghububngkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol. Tol Trans Jawa sepanjang sekitar 1.000 km tersebut melanjutkan jalan-jalan tol yang sekarang sudah ada, seperti Tol Cikampek, Cirebon, Semarang dan Surabaya, sedangkan sisa ruas jalan tol yang akan dibangun adalah sepanjang 642,56 Km.
Djoko Kirmanto mengatakan banyak kendala yang dihadapi di lapangan dalam menyelesaikan sisa pembangunan. Namun kendala terbesar adalah mengenai pembebasan lahan. Menurutnya banyak aspek yang harus ditempuh dalam proses pembesan lahan milik kas negara maupun milik pribadi.
"Kita sudah terus intensif melakukan pendekatan dengan koordinasi dengan Kemendagri dan pemerintah di daerah. Namun memang memang masalah pembebasan tanah ini kan bukan masalah mudah, karena menyangkut hak pemilik tanah yang harus dihargai," lanjutnya.
Hingga saat ini kendala pembebasan tanah itu, menurut Djoko, masih dihadapi di berbagai lokasi di sejumlah daerah. Jumlahnya masih mencapai angka yang cukup besar. "Ini kan proyek jalan tol yang mencapai 1.000 km. Hitungannya bukannya titik, melainkan menyangkut ribuan pemilik. Kalau dalam proyek ini bahkan ya menyangkut ratusan ribu pemilik tanah," kata dia. (dtf)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar