ilustrasi |
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan proses pemancangan tiang pertama untuk bagian yang dikerjakan swasta sepanjang 69 km. sementara yang dikerjakan pemerintah sepanjang 21 km telah rampung 9 km.
“Kemarin kita men-groundbreaking bagian dari Solo Kertosono yaitu Solo-Ngawi. Panjangnya 90 km, dikerjakan investor didukung oleh pemerintah. Dukungan pemerintah membebaskan tanah seluruhnya. Pembangunan fisiknya sepanjang 21 km. Mereka sisanya,” papar Djoko saat berbincang dengan wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Dia menjelaskan untuk membebaskan tanah dan mengerjakan proyek sepanjang 21 km, pemerintah menganggarkan Rp 3,2 triliun. Sedangkan sisanya yang merupakan bagian investor memakan biaya sekitar Rp 5,2 triliun.
“Kemarin bosnya dari Australia datang. Loan-nya dari sindikasi yang dipimpin oleh Bank Mandiri,” lanjutnya.
Pemerintah menargetkan, jalan tol yang juga merupakan rangkaian dari tol Trans Jawa tersebut akan selesai pada tahun 2015 nanti, jika pembebasan lahan tidak menemui kendala berarti.
“Harapan kita pada akhir 2014, sampai Sragen sudah selesai, tapi dari Sragen-Ngawi itu belum selesai. Selesainya 2015,” katanya.
Selain proyek tol tersebut, pada hari yang sama pun Djoko meresmikan jembatan Sidodadi sepanjang 140 meter yang menyebrangi sungai Bengawan Solo. Jembatan tersebut merupakan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar