LIHAT GALIAN: Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang
Mas'ud Ridwan melihat pekerjaan galian slab jalan tol
Semarang-Ungaran KM 21+300, Kamis (19/9).
(suaramerdeka.com/Ranin Agung) |
UNGARAN, suaramerdeka.com - Permasalahan seperti retak rambut, konstruksi yang turun, hingga ruas yang ambles pada jalan tol Semarang-Solo ruas Semarang-Semarang harus disikapi serius. Jika diperlukan, menurut Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Mas'ud Ridwan, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat sudah sepatutnya mengawasi dan memantau perkembangan perbaikan jalan tol.
"Bahkan kalau perlu mengevaluasi atau melakukan audit di seluruh ruas tol Semarang-Ungaran yang sampai hari ini digunakan oleh masyarakat," katanya, didamping anggota Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Ngesti Nugroho di sela-sela melihat pekerjaan galian tol di KM 21+300, Kamis (19/9) siang.
Langkah tersebut, lanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Terlepas dari itu, Mas'ud belum berani menyimpulkan ketika disinggung dugaan perencanaan yang kurang matang saat menentukan lokasi hingga membuat jalan tol.
Seperti diketahui, sejak, Senin (16/9) kemarin pekerja dari PT Trans Marga Jateng (TMJ) tidak menggunakan alat khusus seperti linggis hidrolis untuk membongkar pekerasan beton rigid pavement sepanjang lebih kurang 20 meter (4 slab beton, red) di jalur arah Semarang dan lebih kurang 15 meter (3 slab beton, red) di jalur arah Ungaran. Langkah tersebut menurut salah satu staf Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Adhi Karya selaku kontraktor pekerjaan, Riyono ditempuh untuk menghindari merambatnya titik kerusakan.
Hingga hari keempat pelaksanaan, pekerja yang berjumlah delapan orang tersebut sudah berhasil membongkar empat slab rigid pavement yang berlokasi di Lingkungan Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Tepatnya 200 meter sebelum Jembatan Penggaron dari arah Ungaran menuju Semarang. Pada bahu jalan yang berupa aspal, terlihat satu retakan memanjang yang sudah diperbaiki dengan cara menuntik cairan perekat dari atas.
"Tugas kami hanya membongkar beton sesuai instruksi dan ketentuan. Setelah dibongkar, titik yang terbuka akan diteliti oleh tim khusus," jelasnya.
PT TMJ akan melakukan perbaikan jalan tol Semarang-Ungaran tepatnya di KM 21+300 karena kondisi lintasan yang tidak rata. Perbaikan tersebut akan berlangsung selama 30 hari. "Selama proses perbaikan, kami memastikan tidak ada penutupan jalan tol melainkan akan menutup sebagian ruas atau satu lajur yang diperbaiki saja. Pengguna jalan kami sarankan untuk memacu kendaraan antara 40 hingga 60 km/jam," kata Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho.
Pakar transportasi publik, Ir Djoko Setijowarno MT ketika dihubungi mengatakan, proyek jalan tol Semarang-Ungaran sejak awalnya memang beresiko. Pasalnya, jika dirunut kajian amdal dan teknisnya telah dinyatakan tidak memenuhi syarat.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar