javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 14 September 2013

Jalan Tol Semarang-Ungaran Retak Lagi

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Selesaikan Jalan Tol: Jembatan jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran-Bawen kilometer 19-100, 
di Kelurahan Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng, sudah selesai 
diperbaiki setelah retak beberapa pekan terakhir, Selasa (2/7/2013). Jalan tol Semarang-Solo 
sesi II Ungaran-Bawen masih tersisa 1.000 meter pengerjaan yakni 700 meter di Kelurahan 
Lemahireng dan 300 meter Kelurahan Kandangan. Jalan tol tersebut ditargetkan selesai sebelum 
lebaran 2013.

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - PT Transmarga Jateng (TMJ) akan melakukan perbaikan jalan tol Semarang-Ungaran pada kilometer (KM) 21+300, Susukan, Ungaran, mulai Senin (16/9/2013) pekan depan. Perbaikan dilakukan karena badan jalan tol tersebut mengalami keretakan.

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng, Ari Nugroho mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab dari jalan tol yang tidak merata. Pihaknya akan mengetahui penyebab keretakan setelah beton dibongkar.

"Saya belum tahu penyebabnya, nanti setelah dibongkar akan ketahuan. Kami melakukan perbaikan itu karena jalan tidak rata," kata Ari, Jumat (13/9/2013).

Dia menyampaikan, belum bisa memprediksikan apa penyebabnya, karena hal itu berkaitan dengan kajian teknis di lapangan. "Apa penyebabnya ketahuan setelah dibongkar. Apakah karena rembesan air, atau karena pelaksanaan saat pembetonan yang keliru," kata dia.

Pembongkaran dan pengecoran kembali, rencananya akan dilakukan untuk kedua sisi, yakni jalur arah Semarang-Ungaran dan Ungaran-Semarang. Diperkirakan panjang jalan yang akan diperbaiki sekitar 20 meter (4 plat beton) di jalur arah Semarang dan sekitar 15 meter (3 plat beton) di jalur arah Ungaran.

"Setelah selesai pembongkaran beton yang tebalnya sekitar 30 sentimeter itu, lalu akan dilakukan pengerasan dengan cor beton. Biar jalan nanti bisa rata lagi," katanya.

Ari mengatakan, selama proses perbaikan, tidak ada penutupan jalan tol Semarang-Ungaran. Penutupan hanya dilakukan pada lajur lokasi yang diperbaiki yakni km 21+300. "Pengerjaan perbaikannya diperkirakan membutuhkan waktu paling tidak 30 hari," kata Ari.

Ari berpesan, agar pengguna jalan tol Semarang-Ungaran berhati-hati saat memasuki lokasi pekerjaan di km 21+300. Pihaknya menyarankan, pengendara tidak mengebut di jalan tol. "Saya menyarankan kecepatan kendaraan 40-60 km per jam. Soalnya pada lokasi tersebut hanya dioperasikan 1 (satu) lajur (lane)," pesan Ari.

Pantauan Tribun Jateng, jalan yang tidak merata di km 21+300 bisa dirasakan bagi pengendara mobil yang melintas di sana. Mobil yang dikendarai bisa bergetar saat melintasi jalan yang bergelombang itu.

Warga resah

Sebelumnya, warga Susukan, Ungaran Timur, resah adanya informasi rencana pemindahan ruas tol Semarang-Ungaran. Pemindahan untuk menghindari jembatan Penggaron dan Susukan yang kondisi tanah labil.

Ketua RT 04 RW 02, Susukan, Ungaran Timur, Muntalib (55) mengatakan, pernah dilakukan pengukuran dan pemfotoan lokasi. "Sudah dilakukan di RT 02 dan 06, termasuk rumah anak saya di RT 02 RW 06 Susukan pernah diukur. Kalau rencana itu benar, dan diganti rugi Rp 3 miliar tidak apa-apa. Tapi kalau di bawah itu tidak akan dilepas," ujarnya.

Namun, lanjut Mutalib, pengerjaan pemindahan tol urung dilakukan sampai sekarang. Saat ini, kata dia, malah dilakukan pelebaran jalan di wilayah Susukan yang akan digunakan untuk jalur alternatif bus menuju Bawen.

“Mungkin bus dilewatkan pinggir seperti lewat Taman Unyil, jalur tengah untuk truk, sedangkan tol khusus kendaraan kecil. Tapi kapan rencana pemindahan ruas tol menghindari Jembatan Penggaron dan Susukan yang sempat retak, belum disosialisasikan," paparnya.

Warga RT 02 RW 02, Susukan, Ungaran Timur Seni (70) mengaku pasrah jika pemindahan jadi dilakukan karena menurut kabar rumahnya akan terkena rencana pengalihan. "Kalau benar saya bisa pasrah dan belum tahu mau pindah ke mana. Tapi kalau digusur saya meminta ganti rugi," ujarnya.

Ruas tol Tembalang-Ungaran sepanjang 16,3 kilometer telah beroperasi untuk kendaraan golongan I. Beberapa waktu lalu, terjadi retakan pada Pilar Jembatan Penggaron dan Susukan akibat tanah yang labil. (raf/gpe) 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar