javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Jumat, 27 September 2013

TOL SOLO-MANTINGAN : Proyek Terganjal Pembebasan Lahan

MENTERI PU MEMBUKA PENCANANGAN GROUNDBREAKING
Solopos.com, KARANGANYAR – Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pembangunan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi dapat terselesaikan pada 2014 mendatang. Namun, proyek senilai Rp5,2 triliun itu masih terganjal pada proses pembebasan lahan.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, menyatakan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi bakal dibangun sepanjang 90 kilometer (km) dan menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Konstruksi jalan tol dikerjakan atas kerjasama antara pemerintah dan investor.

Pemerintah mengalokasikan dana APBN Tahun 2009 hingga 2014 senilai Rp1,7 triliun untuk pengadaan tanah dan Rp1,5 triliun untuk konstruksi jalan sepanjang 20,90 km. Sementara, konstruksi jalan sepanjang 69,10 km menjadi tanggungan investor. Setelah pembangunan selesai, jalan tol yang melintas sejumlah kebupaten dan kota itu bakal dioperasionalkan oleh investor.

“Jalan tol ini akan menjadi jalur utama distribusi penumpang, barang dan jasa, serta menjadi jalur penghubung antara Jakarta dan kota lain di bagian tengah dan timur Pulau Jawa,” terang Joko dalam sambutannya di acara Pencanangan Pembangunan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Kamis (26/9/2013).

Hingga saat ini, lanjut Joko, proses pembebasan lahan yang telah mencapai 82,69% atau sekitar 624 hektar dari total kebutuhan tanah konstruksi seluas lebih kurang 755 hektar.

Negosiasi yang alot menjadi salah satu kendala utama dalam proses pembebasan lahan yang sebagian besar berupa ladang, sawah, rumah, serta tanah kas desa tersebut.

Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan proses tukar guling lahan dapat selesai tahun ini supaya nilai jual tanah tidak semakin meroket. Joko juga berharap tak ada oknum-oknum “nakal” yang sengaja memanas-manasi masyarakat supaya tidak mau melepaskan tanah mereka.

“Proses negosiasi memang memakan waktu karena kami tidak mau merugikan masyarakat. Namun, harga yang ditawarkan juga harus wajar karena anggarannya kan terbatas,” imbuh Joko.

Bupati Karanganyar, Rina Iriani, mengatakan pemkab akan membantu proses pendekatan kepada masyarakat yang masih enggan melepaskan tanah mereka. Sedikitnya, terdapat tiga kecamatan di wilayah Karanganyar yang dilintasi Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, yakni Colomadu, Gondangrejo, dan Kebakkramat. Hingga saat ini, proses pembebasan lahan di Bumi Intan Pari telah mencapai 73,8%.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Solo-Ngawi Jaya, Roy Olsen, juga berharap proses pembebasan dapat terselesaikan tahun ini. Dengan demikian, pihaknya dapat segera melanjutkan proses pembangunan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi. 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar