Tol Semarang-Ungaran
SEMARANG: Pemprov Jateng pesimistis penanganan tol Semarang seksi I (Semarang-Ungaran) yang bermasalah dapat dituntaskan akhir Mei ini, karena pekerjaan fisisk terkendala hujan yang masih mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya.
Kepala Dinas Bina Marga Jateng Danang Atmodjo menyebutkan progres perbaikan di ruas Gedawang-Susukan km STA 5+500 hingga 5+750 yang retak dan ambles beberapa waktu lalu itu sudah mencapai 80%. Demikian pula penanganan pada bibir jalan yang longsor di km STA 17+200 pada ruas yang sama.
Namun, Danang mengaku tidak berani menyebutkan target penyelesaian, meskipun DPRD Jateng sempat mewanti-wanti akan membawa masalah itu ke Komisi V DPR RI jika penanganan tidak rampung pada akhir Mei.
“Belum tahu kapan selesai. Kalau cuaca terang, ya selesai. Kalau hujan terus, saya belum bisa matur. Saya tidak berani. Kalau tidak selesai, nanti dibilang molor,” katanya, kemarin.
Ketua Komisi D DPRD Jateng Rukma Setyabudi menegaskan akan tetap menagih janji PT Trans Marga Jateng (TMJ) yang menyatakan sanggup menyelesaikan perbaikan pada akhir Mei.
“Mereka sendiri yang menyatakan kalau Mei ini bisa selesai kalau tidak ada halangan, sehingga kami tetap akan meminta pertanggungjawaban,” tegasnya.
Politikus PDI-Perjuangan itu mengungkapkan penyelesaian perbaikan yang terus tertunda akan berdampak pada mundurnya uji kelayakan tol sepanjang 11,1 km itu, sehingga pengoperasian tol pun semakin tidak jelas.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmita sebelumnya juga menyatakan tak segan-segan membawa masalah tersebut ke Komisi V DPR RI agar dibahas secara serius di tingkat pusat, mengingat pengoperasian tol Semarang-Solo seksi I berkali-kali meleset dari target yang ditetapkan.
Tender Seksi II
Mengenai pengerjaan seksi II (Ungaran-Bawen), Danang yang juga Komisaris PT TMJ itu mengatakan konsorsium pengelola tol Semarang-Solo itu tengah melakukan tender yang diikuti 14 kontraktor dan 18 perusahaan konsultan.
“Sekarang sedang evaluasi SPK (Surat Perjanjian Kerjasama). Pemenangnya insyallah ditentukan akhir bulan,” tuturnya.
Meskipun demikian, Danang tidak bersedia menyebutkan kapan konstruksi akan mulai dilakukan.
“Semakin cepat semakin bagus. Secepatnya pokoknya. Yang pasti, mohon doa restunya,” ujarnya.
Pembebasan lahan seksi II yang kini sudah mencapai 75% diperkirakan akan berjalan relatif mudah sebab sisa lahan yang belum dibebaskan merupakan tanah milik negara.
Tender seksi II sepanjang 11,9 km itu nantinya menentukan tiga kontraktor pemenang lelang untuk pengerjaan yang dibagi menjadi tiga tahap, dengan masa kontrak selama 15 bulan.
Sebagaimana diketahui, proyek tol Semarang-Solo terdiri atas lima seksi, yakni seksi I Semarang-Ungaran (11,1 km), seksi II Ungaran-Bawen (11,9 km), seksi III Bawen-Salatiga (18,8 km), seksi IV Salatiga-Boyolali (20,9 km) dan seksi V Boyolali-Karanganyar (13 km).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar