Tol tersebut akan memberikan manfaat bagi pengembangan kawasan.
VIVAnews - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan pengoperasian Jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran – Bawen) pada hari ini, Jumat 4 April 2014. Peresmian ini dilaksanakan di Gerbang Tol Bawen, Semarang.
Djoko yakin bahwa Jalan Tol Semarang – Solo akan memberikan manfaat bagi pengembangan kawasan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan mendukung pertumbuhan kawasan.
"Dengan selesainya pembangunan jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran-Bawen), berarti kita telah berhasil mengatasi kendala yang ada, terutama kendala terkait pengadaan tanah," katanya.
Menteri PU berharap, dengan pengoperasian Jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran – Bawen) dan ketersediaan dana Badan Layanan Umum (BLU) serta dana land capping (dukungan), akan mendorong penyelesaian tanah untuk Seksi berikutnya menjadi lebih cepat sehingga pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo secara utuh dapat segera terealisasi.
Selain pengadaan tanah, kata Djoko, salah satu kendala lain yang diselesaikan dalam pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo adalah kondisi geologi. Kondisi geologi yang dilewati oleh jalan tol ini dapat dikatakan tidak bersahabat, sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan memerlukan kekhususan.
"Kami berharap, setelah jalan tol ini beroperasi, PT Trans Marga Jateng selalu melakukan monitoring dan evaluasi, khususnya untuk hal-hal yang memiliki kekhususnya tersebut," ujarnya.
Selain itu, Djoko mengungkapkan bahwa Jalan Tol Semarang – Solo mempunyai keunikan tersendiri, di mana untuk Seksi III, IV, dan V saat ini belum memiliki kelayakan yang memadai. Namun, PT Jasa Marga Tbk telah berkomitmen akan melakukan segala upaya dalam rangka percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo, mengingat pentingnya jalan tol ini.
"Untuk itu, pemerintah sangat mengapresiasi komitmen dari Jasa Marga tersebut," tambah Djoko.
Jalan tol yang diresmikan hari ini merupakan salah satu bagian dari 10 ruas tol Trans Jawa yaitu ruas Semarang-Solo yang memiliki panjang keseluruhan 72,64 kilometer dan terdiri dari lima seksi. Untuk seksi II ini terdiri dari empat paket pekerjaan dan mempunyai panjang 11,95 km.
Pemerintah telah mengalokasikan dana BLU sebesar Rp927 miliar dan telah dikembalikan PT Trans Marga Jateng sebesar Rp247,5 miliar, serta dana land capping sebesar Rp867 miliar yang berasal dari APBN.
Selanjutnya, dari 10 ruas tol Trans Jawa masih terdapat empat ruas jalan tol yang sedang dalam tahap pembebasan lahan yaitu Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Ngawi Kertosono. (eh)
foto : antara |
VIVAnews - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan pengoperasian Jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran – Bawen) pada hari ini, Jumat 4 April 2014. Peresmian ini dilaksanakan di Gerbang Tol Bawen, Semarang.
Djoko yakin bahwa Jalan Tol Semarang – Solo akan memberikan manfaat bagi pengembangan kawasan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan mendukung pertumbuhan kawasan.
"Dengan selesainya pembangunan jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran-Bawen), berarti kita telah berhasil mengatasi kendala yang ada, terutama kendala terkait pengadaan tanah," katanya.
Menteri PU berharap, dengan pengoperasian Jalan Tol Semarang – Solo Seksi II (Ungaran – Bawen) dan ketersediaan dana Badan Layanan Umum (BLU) serta dana land capping (dukungan), akan mendorong penyelesaian tanah untuk Seksi berikutnya menjadi lebih cepat sehingga pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo secara utuh dapat segera terealisasi.
Selain pengadaan tanah, kata Djoko, salah satu kendala lain yang diselesaikan dalam pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo adalah kondisi geologi. Kondisi geologi yang dilewati oleh jalan tol ini dapat dikatakan tidak bersahabat, sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan memerlukan kekhususan.
"Kami berharap, setelah jalan tol ini beroperasi, PT Trans Marga Jateng selalu melakukan monitoring dan evaluasi, khususnya untuk hal-hal yang memiliki kekhususnya tersebut," ujarnya.
Selain itu, Djoko mengungkapkan bahwa Jalan Tol Semarang – Solo mempunyai keunikan tersendiri, di mana untuk Seksi III, IV, dan V saat ini belum memiliki kelayakan yang memadai. Namun, PT Jasa Marga Tbk telah berkomitmen akan melakukan segala upaya dalam rangka percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo, mengingat pentingnya jalan tol ini.
"Untuk itu, pemerintah sangat mengapresiasi komitmen dari Jasa Marga tersebut," tambah Djoko.
Jalan tol yang diresmikan hari ini merupakan salah satu bagian dari 10 ruas tol Trans Jawa yaitu ruas Semarang-Solo yang memiliki panjang keseluruhan 72,64 kilometer dan terdiri dari lima seksi. Untuk seksi II ini terdiri dari empat paket pekerjaan dan mempunyai panjang 11,95 km.
Pemerintah telah mengalokasikan dana BLU sebesar Rp927 miliar dan telah dikembalikan PT Trans Marga Jateng sebesar Rp247,5 miliar, serta dana land capping sebesar Rp867 miliar yang berasal dari APBN.
Selanjutnya, dari 10 ruas tol Trans Jawa masih terdapat empat ruas jalan tol yang sedang dalam tahap pembebasan lahan yaitu Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Ngawi Kertosono. (eh)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar