kompas.com/ syahrul munir Salah satu bagian jalan tol Ungaran-Bawen
yang mengaami keretakan. Salah satu sesi jalan Tol Semarang-Solo ini direncanakan beroperasi akhir Maret lalu, namun hingga awal April belum ada tanda-tanda jalan tol sepanjang 11,9 kilometer itu akan dibuka untuk umum. |
SEMARANG, KOMPAS.com - Dinding tebing jalan tol Ungaran-Bawen setinggi 10 meter tepatnya di Km 36 400 longsor. Tidak diketahui kapan longsor itu terjadi, namun pantauan Rabu (2/4/2014) pagi, tebing yang sudah dicor beton itu sebagian ditutup kain terpal besar.
Terlihat rongga memanjang sekitar 20 meter dengan bekas material tanah bercampur beton di bawahnya. Diduga dinding tebing jalan tol yang longsor ini karena bagian tanah di atasnya tergerus air hujan, sehingga cor penguat tebing retak dan merekah.
Letak dinding tebing tebing yang longsor itu berada tak jauh sebelum gerbang tol Bawen dari arah Ungaran.
Saluran drainase pada bagian bawah dinding tebing yang longsor itu sekarang dipasangi buis beton untuk mengantisipasi material longsor susulan akan menyumbat saluran air.
Saat ini, sejumlah pekerja masih terlihat melakukan perbaikan. Menurut seorang pekerja proyek dari PT Waskita Karya, Sarjianto, perbaikan tebing yang longsor sudah dilakukan sejak Senin (31/3/2014) lalu.
‘’Saya tidak tahu penyebabnya apa. Yang jelas perbaikan sudah dilakukan sejak Senin kemarin,’’ ungkapnya.
Sementara itu mengenai kerusakan pada salah satu bagian jalan tol ini, belum didapat keterangan dari pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ).
Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ari Nugroho belum bisa dihubungi. Salah satu sesi Tol Semarang-Solo ini sebelumnya sempat dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan Maret lalu.
Kunjungan Presiden kala itu untuk mengecek kesiapan jalan tol sepanjang 11,9 kilometer yang rencananya akan dioperasikan pada akhir Maret lalu. Namun hingga awal april ini belum ada tanda- tanda jalan tol tersebut akan dibuka.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar