foto : antara |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Jalan Tol Ungaran-Bawen resmi dibuka Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (4/4). Jalan sepanjang 12 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo seksi satu Semarang-Bawen.
Djoko Kirmanto mengatakan, fokus pekerjaan kini beralih ke percepatan Jalan Tol Semarang-Solo seksi II Bawen-Solo. Ia meminta kerjasama Pemperintah pusat, provinsi dan kabupaten kota untuk mempercepat penyelesaian pembebasan tanah. "Semakin lama pembebasan tanahnya, harga tanah semakin naik dan pembangunan jalan tol semakin tidak visible," katanya.
Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada mantan Gubernur Mardiyanto dan Bibit Waluyo yang turut berjasa mendorong pembangunan jalan tol. Selanjutnya, koordinasi dengan bupati walikota harus segera dilaksanakan untuk memastikan pembebasan lahan di seksi Bawen-Solo.
Ganjar meminta para kepala daerah untuk mengurus pembebasan sebaik-baiknya, terutama mencegah permainan oleh para makelar tanah. "Makelar tanah jangan sampai masuk, kalau naik 300-400 persen kan tidak layak," katanya.
Kepada suaramerdeka.com, Bibit mengaku senang jalan tol sudah tersambung hingga Bawen. Namun kerja keras masih menanti untuk bisa menyambungkan hingga Solo sepanjang 72,64 kilometer. Bibit mengingatkan upaya pembebasan tanah dilaksanakan dengan sosialisasi dan pendekatan yang baik.
"Orang-orang menghargai tanahnya sendiri, tidak sesuai harga umum. Tapi saya yakin semakin hari rakyat semakin sadar bahwa ini kepentingan kita semua, tanpa ini Jawa Tengah tidak maju," katanya.
Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho mengatakan untuk pengerjaan seksi Bawen-Solo, menurutnya, yang paling berat di Bawen-Boyolali. Sebab topografinya sama dengan Semarang-Bawen yakni berbukit dan melewati lembah sehingga akan banyak jembatan dengan bentang diatas 100 meter. Sedangkan Boyolali-Solo yang relatif datar.
"Jalan tol ini akan jadi tol panoramic, artinya tidak akan ada iklan atau billboard di sepanjang jalan, kecuali di Jembatan penyeberangan. Iklan hanya akan merusak pemandangan dan mengurangi fokus driver," tandasnya.
Djoko Kirmanto mengatakan, fokus pekerjaan kini beralih ke percepatan Jalan Tol Semarang-Solo seksi II Bawen-Solo. Ia meminta kerjasama Pemperintah pusat, provinsi dan kabupaten kota untuk mempercepat penyelesaian pembebasan tanah. "Semakin lama pembebasan tanahnya, harga tanah semakin naik dan pembangunan jalan tol semakin tidak visible," katanya.
Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada mantan Gubernur Mardiyanto dan Bibit Waluyo yang turut berjasa mendorong pembangunan jalan tol. Selanjutnya, koordinasi dengan bupati walikota harus segera dilaksanakan untuk memastikan pembebasan lahan di seksi Bawen-Solo.
Ganjar meminta para kepala daerah untuk mengurus pembebasan sebaik-baiknya, terutama mencegah permainan oleh para makelar tanah. "Makelar tanah jangan sampai masuk, kalau naik 300-400 persen kan tidak layak," katanya.
Kepada suaramerdeka.com, Bibit mengaku senang jalan tol sudah tersambung hingga Bawen. Namun kerja keras masih menanti untuk bisa menyambungkan hingga Solo sepanjang 72,64 kilometer. Bibit mengingatkan upaya pembebasan tanah dilaksanakan dengan sosialisasi dan pendekatan yang baik.
"Orang-orang menghargai tanahnya sendiri, tidak sesuai harga umum. Tapi saya yakin semakin hari rakyat semakin sadar bahwa ini kepentingan kita semua, tanpa ini Jawa Tengah tidak maju," katanya.
Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho mengatakan untuk pengerjaan seksi Bawen-Solo, menurutnya, yang paling berat di Bawen-Boyolali. Sebab topografinya sama dengan Semarang-Bawen yakni berbukit dan melewati lembah sehingga akan banyak jembatan dengan bentang diatas 100 meter. Sedangkan Boyolali-Solo yang relatif datar.
"Jalan tol ini akan jadi tol panoramic, artinya tidak akan ada iklan atau billboard di sepanjang jalan, kecuali di Jembatan penyeberangan. Iklan hanya akan merusak pemandangan dan mengurangi fokus driver," tandasnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar