Hj. Sri Rahayu Amin Sudibyo, SH. (nomor 2 dari kanan), Drs. Rukma Setya Budi (tengah), saat meninjau jalan tol Semarang - Ungaran |
SEMARANG, Setelah tanah urugan dikepras sedalam 7 meter, jalan tol Semarang – Ungaran pada km 5,5 yang 4 bulan lalu amblas akibat terjadi pergeseran tanah, kini tanahnya sudah dalam kondisi stabil. Sesuai alat pembaca pergerakan tanah yang dipasang di beberapa titik, menunjukkan angka nol selama 2 bulan berturut-turut.
Saat ditinjau rombongan Komisi D DPRD Jawa Tengah, pengerjaan pengaspalan sedang dilakukan dan menurut staf Pimpro PT Trans Marga Jateng, bahwa saat ini sudah 2 kali ditinjau secara non formal oleh petugas dari pemerintah pusat berkaitan dengan tingkat ketidaklicinan dan ketidakrataan jalan tol yang sedang diperbaiki.
Hal ini mendapat tanggapan yang cukup serius dari Hj. Sri Rahayu Amin Sudibyo, SH, anggota Komisi D DPRD Jateng utusan Fraksi Partai Golkar. Pihaknya sebagai wakil rakyat berkehendak selekasnya peninjauan dilakukan secara resmi, sehingga didapatkan keputusan atau penilaian jalan tol Semarang-Ungaran sudah layak untuk dilalui kendaraan mobil beroda 4 atau lebih. Sebab, kelayakan tersebut berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol nantinya.
Hj. Sri Amin Sudibyo pun berharap, menjelang Lebaran 2011, jalan tol Semarang – Ungaran ini sudah bisa dioperasikan dengan selayaknya, sehingga kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan tersebut yang diakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan mulai dari pertigaan Jl. Setya Budi Semarang, akan dapat terkurangi.
Walaupun secara fisik jalan tol Semarang – Ungaran mendekati penyelesaian (finishing), namun peralatan penunjang pengoperasian tol tersebut belum terpenuhi. Hal tersebut seperti yang dikatakan Ketua Rombongan yang juga Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Drs. Rukma Setya Budi, MM.
“Saya belum melihat tercukupinya rambu-rambu jalan, seperti alat pemantau kecepatan tiupan angin, di mana tiupan angin di sini dirasakan cukup kencang, mobil derek untuk menyingkirkan mobil yang mogok di tengah jalan tol, serta rumah sakit sebagai rujukan korban kecelakaan ketika terjadi kecelakaan,” katanya.
“Saya sangat berharap supaya jalan tol Semarang – Ungaran ini selekasnya dapat dioperasikan, sebab kemacetan Semarang – Ungaran yang terjadi setiap harinya sudah cukup membuat prihatin pengguna jalan,” tutur Rukma Setya Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar