javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 30 Juni 2011

Pembangunan 4 Ruas Tol Trans Jawa Dilanjutkan


ilustrasi : proyek jalan tol (photo : soklin)
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberikan izin untuk melanjutkan pembangunan fisik empat ruas tol dari 24 ruas yang sebelumnya terbengkalai.
Pemberian izin tersebut tertuang dalam penandatanganan amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, empat ruas tol yang telah diamendemen ini melanjutkan tujuh ruas tol yang sebelumnya telah ditandatangani amendemen PPJT-nya.

Dengan demikian, hingga saat ini ruas tol yang telah diizinkan pemerintah untuk dilanjutkan pembangunan fisiknya berjumlah 11 ruas,sedangkan 13 ruas lainnya saat ini masih menunggu persetujuan penandatanganan dari BPJT.
"Dalam penandatanganan amendemen PPJT ini,tiga ruas di antaranya merupakan ruas tol yang masuk Trans Jawa dan memang menjadi prioritas pemerintah dalam pelaksanaannya," kata Hermanto di Jakarta, belum lama ini.

Keempat ruas tol itu yakni tiga ruas yang masuk ruas Trans Jawa adalah Solo–Ngawi, Ngawi– Kertosono,Kertosono–Mojokerto, dan ruas di JORR (Jakarta Outer Ring Road) 2, yakni Serpong–Cinere. Total investasi pembangunan konstruksi empat ruas tol sepanjang 227,76 kilometer itu mencapai Rp14,67 triliun.

Sementara itu, pemegang konsensi dengan masa kontrak selama masing-masing 35 tahun itu dipegang PT Thiess Indonesia untuk tiga ruas yang masuk dalam ruas Trans Jawa, dan PT Marga Hanurata Intrinsic untuk ruas Kertosono–Mojokerto.
Menurut Hermanto, tiga ruas tol Trans Jawa yang merupakan prioritas pemerintah disebabkan ruas tersebut memiliki tingkat volume paling tinggi di Indonesia. Selain itu, menjadi ruas yang dapat memberikan pengaruh besar bagi pendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Karena itu, kami harapkan untuk tiga ruas yang sudah ditandatangani segera bisa direalisasikan pelaksanaannya," ujar Hermanto. Dia mengatakan bahwa hal tersebut juga guna mencapai target percepatan akses jalan express way dari Surabaya ke Jakarta, yang terdiri atas sembilan ruas tol yang masuk dalam ruas Trans Jawa tersebut.

Pemerintah, menurutnya, akan melaksanakan percepatan pelaksanaan dengan mempercepat proses pembebasan lahan yang akan diambil dari dana Badan Layanan Umum (BLU) dan juga sunk cost (dana hilang) baik untuk biaya pengadaan tanah maupun biaya konstruksi proyek.
"Misalnya saja untuk pembebasan lahan, pemerintah mengucurkan dana pembebasan lahan dari APBN dengan total nilai Rp1,85 triliun,untuk ruas tol Solo–Ngawi dan Ngawi– Kertosono dengan nilai masing- masing Rp1,30 triliun dan Rp55 miliar, "ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan sunk cost untuk pembangunan sebagian konstruksi di dua ruas itu dengan anggaran sebesar Rp3 triliun dari APBN. Tujuannya, menurut Hermanto,untuk meningkatkan kelayakan proyek dan sekaligus mempercepat proses pembangunan tol itu sendiri.
"Saya berharap untuk tujuh ruas tol yang sudah menandatangani amendemen sebelumnya segera menyelesaikan syarat-syarat yang ditetapkan dalam PPJT, terutama dalam hal financial closed-nya," katanya.

Kepala BPJT Achmad Ghani Gazali mengatakan, untuk 13 ruas tol yang belum ditandatangani amendemennya, ditargetkan pada akhir Juli sudah dituntaskan seluruhnya. Diharapkan pada Agustus 2011 kegiatan pemenuhan syarat dalam PPJT sudah dilaksanakan pemegang konsensi.
"Dari 13 ruas yang belum ditandatangani,umumnya permasalahannya berupa sindikasi perbankan untuk pembiayaan proyek, dan juga masalah internal dalam pemegang saham," kata Ghani.

Dia mencontohkan, ruas tol Batang–Semarang yang saat ini masih dalam penyelesaian masalah pemegang saham. Menurutnya, dari hasil pemanggilan BPJT pekan ini masih perlu dilakukan penyelesaian internal pemegang saham. (heru febrianto)(Koran SI/Koran SI/and)

Berita Terkait : Jalan Tol


sumber :
okezone.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar