javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 06 Februari 2012

Subkontraktor Ancam Kembali Blokir Tol

Kisruh pembayaran jalan tol Ungaran belum tuntas. Subkontraktor kembali akan memblokir akses masuk.
 
Oleh Nino Adisumarto
SEBANYAK 15 subkontraktor kecewa atas sikap PT Trans Marga Jateng (TMJ) yang mengingkari perjanjian pembayaran pembangunan proyek jalan tol Semarang-Ungaran. Mereka mengancam akan kembali memblokir pintu tol Ungaran, jika dalam waktu 2x24 jam atau hingga Rabu (8/2) tidak ada realisasi pembayaran.

Rencananya, ancaman tersebut akan didahului surat ultimatim kepada TMJ, yang akan dikirim Senin (6/1) hari ini berikut surat izin unjukrasa ke Polres Semarang. "TMJ telah mengingkari pembayaran proyek yang semestinya dilakukan 28 Januari 2012 lalu. Faktanya hingga kini belum ada realisasi. Besok (hari ini, red) kami akan melayangkan surat ultimatum. Jika 2x 24 jam tidak ada realisasi, maka kami akan kembali memblokir pintu tol Ungaran," ujar Koordinator aksi PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA), Agung Nugroho, kemarin.

Menurut Agung, hingga saat ini terdapat sekitar 15 subkontraktor yang belum menerima pembayaran atas pekerjaan di proyek tol Semarang-Ungaran. Dengan nilai total kekurangan pembayaran mencapai Rp 28 miliar. Khusus untuk PT BSDA, lanjut dia, sejauh ini pihak TMJ baru merealisasi sebesar Rp 8,1 miliar dari total kewajiban sebesar Rp 20 miliar lebih.

Sejumlah rekanan yang saat ini belum menerima pembayaran, antara lain PT Thonindo, LMA dan Forkon dengan nilai tagihan masihng-masing sebesar Rp 100 juta lebih. "Tadinya para subkontraktor berencana langsung mengadakan unjukrasa. Tapi dalam koordinasi disepakati agar sebelum unjukrasa terlebih dahulu memberi ultimatum. Akhirnya disepakati unjukrasa dilaksanakan Rabu mendatang," terang Agung lagi.

Prinsipnya, ujar dia, para subkontraktor berharap TMJ segera melakukan realisasi pembayaran secepatnya. Molornya pembayaran dinilai akan menyulitkan operasional rekanan, karena keterbatasan dana yang dimiliki.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, carut marut pembayaran proyek jalan tol dipicu keputusan status palilit PT Istaka Karya, sebagai kontraktor utama. Hingga menyebabkan terjadinya alih tanggungjawab pembayaran ke pihak TMJ.
Terkait rencana ultimatum dan unjukrasa yang akan digelar Rabu nanti, Direktur Teknik PT TMJ, Ari Nugroho yang coba diminta konfirmasi gagal dihubungi via ponselnya. (nji)
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar