Palembang - Jalan tol Sumatra dari Bakauheni (Lampung)- Aceh sepanjang 2014 km harus segera direalisasikan meski dalam pengerjaannya dinilai belum ekonomis dan fleksibel.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan pihaknya tetap mendukung percepatan pembangunan tol Sumatra karena guna pengembangan wilayah setempat.
"Memang tidak ekonomis, namun bila tidak diwujudkan malah tidak berkembang," ungkap Dahlan dalam rapat percepatan pembangunan jalan tol Sumatra dengan 10 gubernur se Sumatra Senin (20/20).
Menurutnya tidak flexsibel karena membangun jalan tol tersebut investasinya sangat besar dan dana APBN untuk membiayai masih terbatas.
Apalagi lanjutnya syarat utama untuk membangun jalan tol tersebut trefik jalan tersebut harus dilalui 20.000 kendaraan per hari.
"Jasa Marga membangun tol Semarang- Solo dinilai masih tidak fleksibel dan ekonimis, namun setidaknya dengan ada jalan tol tersebut mampu mendorong wilayah setempat dapat terus berkembang,"akunya.
Dia menyarankan kepala daerah mencari dana dari pihak ketiga dan membentuk perusahaan patungan atau BUMD sebab mengandalkan dana dari APBN masih sulit terlebih hitungannya kurang ekonomis.
Selain itu sambungnya pilih yang lebih menguntungkan seperti jalan tol Bakauheni-Lampung-Manggala-Oku-Palembang serta Betung, sebab memang sudah layak untuk dibangun.
HGH Perlu Rp. 100 Trilyun
Kementerian Pekerjaan Umum memprioritaskan pembangunan trans Sumatra sepanjang 2.700 km dari Banda Aceh hingga Bandar Lampung berkonsep High Grade Highway (HGH) dengan perkiraan anggaran Rp99,88 triliun.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan diprioritaskannya jaringan jalan Trans Sumatera mengingat pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut sudah pesat sehingga kebutuhan akan infrastruktur pun sangat mendesak.
Menurutnya, ruas jalan nasional yang akan dibangun nantinya terdiri atas jalan bebas hambatan (freeway) dengan pembiayaan dana APBN dan sebagian jalan tol dengan pendanaan public private partnership.
“Jalan Trans Sumatera sepanjang 2.700 km yang dibangun kualitas tol, ada yang sepenggal jalan non tol dan sebagian besar jalan tol pembiayaan dari swasta,” ucapnya kepada Bisnis di Gedung Kementerian PU, pekan lalu.
Djoko mengatakan ruas jalan tersebut akan dibangun di sepanjang duplikasi jaringan jalan Timur Sumatera, yakni sedikit agak bergeser dari Lintas Timur Sumatera yang saat ini telah eksisting.
HGH Trans Sumatera ini terdiri atas Koridor Bakauheni — Banda Aceh sepanjang Lintas Timur Sumatera (2.014 km) yang disertai jalan penghubung (feeder) sepanjang 720 km.
HGH juga akan menghubungkan 8 Pusat Kegiatan Nasional, 6 pelabuhan udara, dan 7 pelabuhan utama Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menyiapkan proses pembebasan lahan. Nantinya pembebasan tersebut akan menggunakan UU Pengadaan Tanah sehingga diharapkan dapat terlaksana dalam jangka waktu 2 tahun.
“Investor sudah banyak yang tertarik, sekarang pembebasan lahan yang dikejar,” tuturnya.
sumber :
theglobejournal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar