-------------------------------------------------------------
Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pekan lalu, susunan Direksi PT Jasa Marga Tbk dirombak. Bagaimana dengan program satu-dua tahun ke depan apakah diubah juga?
Perombakan direksi dan komisaris merupakan agenda tunggal dalam RUPSLB, karena masa tugasnya sudah berakhir. Kebijakan tim direksi baru, pada tahap awal adalah meneruskan kebijakan direksi sebelumnya.
Hal terpenting adalah meneruskan pembangunan konstruksi 215 Km tol baru yang tersebar di 10 ruas tol pada 2012-2013, yang kami namakan tahun konstruksi Jasa Marga. Perseroan telah menyiapkan anggaran Rp23 triliun hingga Rp24 triliun.
Kami siap bersinergi untuk memajukan perusahaan dengan pondasi yang sudah terbentuk baik. Program tahun ini, yang akan kami siapkan di antaranya pembangunan jalan tol di luar Jawa, penyelesaian konstruksi pembangunan jalan tol yang sedang dikerjakan, dan membangun tempat edukasi dan rekreasi berupa Taman Lalu Lintas di Km 88 (Jalan Tol Cipularang).
Sepuluh ruas tol yang disebutkan tadi, di mana lokasinya?
Delapan dari 10 proyek yang segera memasuki masa konstruksi tahun 2012-2013 itu antara lain Bogor Outer Ring Road (11 Km), Gempol-Pasuruan (34,15 Km), Semarang-Solo (75,7 Km), JORR W2 North (7,7 Km), JORR 2 Ruas Cengkareng-Kunciran (15,2 Km), JORR 2 Ruas Kunciran-Serpong (11,2 Km), Surabaya-Mojokerto (36,3 Km), dan Gempol-Pandaan (13,6 Km).
Perlu diketahui, Jasa Marga hingga saat ini telah mengoperasikan tol sepanjang 544 Km atau 73 persen dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia.
Jika seluruh ruas tol yang akan dibangun Jasa Marga itu selesai pada 2014, dalam 3-4 tahun ke depan akan mengoperasikan sekitar 750 Km. Bagaimana dengan belanja modal?
PT Jasa Marga Tbk menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) konsolidasi tahun 2012 sebesar Rp7,7 triliun, naik dibanding capex 2011 sebesar Rp3,5 triliun.
Jadi, capex 2012 lebih besar dibanding tahun lalu (2011), menyusul terwujudnya pembangunan tol baru yang mencapai 10 proyek. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol baru mencapai Rp6,3 triliun.
Sedangkan Rp1,4 triliun untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jalan tol yang sudah ada, berupa pelebaran jalan, penambahan jumlah gardu dan modernisasi gardu.
Dana capex tersebut sebesar Rp1,6 triliun dibiayai dari ekuitas, sedangkan selebihnya dari pinjaman perbankan. Capex pada 2012 masih dibiayai perbankan, namun tidak tertutup kemungkinan Jasa Marga juga menerbitkan obligasi.
Tahun 2012 sebanyak 10 proyek jalan tol yang memasuki masa penyelesaian pembebasan lahan, antara lain ruas Ungaran-Bawen, Jawa Tengah, yang sudah memasuki pembebasan lahan 93 persen. Artinya, PT Jasa Marga sudah menyiapkan pendanaannya?
Ya, seperti itu, PT Jasa Marga Tbk siap mendanai proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo, setelah kami temukan jalan keluarnya.
Kami juga miliki konsep khusus yang siap dipresentasikan kepada pemerintah sambil menunggu proses pematangan yang rencananya akan dilaksanakan seminggu kedepan.
Bagaiman dengan usulan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengimbau agar PT Jasa Marga mencari sumber pembiayaan tanpa menunggu dana subsidi?
Itu kan tujuannya penghematan anggaran. Intinya Jasa Marga harus menemukan cara yang kreatif tanpa menunggu dana subsidi dari pemerintah sebesar Rp1,9 triliun. Proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen merupakan seksi ke II dari ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp8 triliun.
Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pekan lalu, susunan Direksi PT Jasa Marga Tbk dirombak. Bagaimana dengan program satu-dua tahun ke depan apakah diubah juga?
Perombakan direksi dan komisaris merupakan agenda tunggal dalam RUPSLB, karena masa tugasnya sudah berakhir. Kebijakan tim direksi baru, pada tahap awal adalah meneruskan kebijakan direksi sebelumnya.
Hal terpenting adalah meneruskan pembangunan konstruksi 215 Km tol baru yang tersebar di 10 ruas tol pada 2012-2013, yang kami namakan tahun konstruksi Jasa Marga. Perseroan telah menyiapkan anggaran Rp23 triliun hingga Rp24 triliun.
Kami siap bersinergi untuk memajukan perusahaan dengan pondasi yang sudah terbentuk baik. Program tahun ini, yang akan kami siapkan di antaranya pembangunan jalan tol di luar Jawa, penyelesaian konstruksi pembangunan jalan tol yang sedang dikerjakan, dan membangun tempat edukasi dan rekreasi berupa Taman Lalu Lintas di Km 88 (Jalan Tol Cipularang).
Sepuluh ruas tol yang disebutkan tadi, di mana lokasinya?
Delapan dari 10 proyek yang segera memasuki masa konstruksi tahun 2012-2013 itu antara lain Bogor Outer Ring Road (11 Km), Gempol-Pasuruan (34,15 Km), Semarang-Solo (75,7 Km), JORR W2 North (7,7 Km), JORR 2 Ruas Cengkareng-Kunciran (15,2 Km), JORR 2 Ruas Kunciran-Serpong (11,2 Km), Surabaya-Mojokerto (36,3 Km), dan Gempol-Pandaan (13,6 Km).
Perlu diketahui, Jasa Marga hingga saat ini telah mengoperasikan tol sepanjang 544 Km atau 73 persen dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia.
Jika seluruh ruas tol yang akan dibangun Jasa Marga itu selesai pada 2014, dalam 3-4 tahun ke depan akan mengoperasikan sekitar 750 Km. Bagaimana dengan belanja modal?
PT Jasa Marga Tbk menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) konsolidasi tahun 2012 sebesar Rp7,7 triliun, naik dibanding capex 2011 sebesar Rp3,5 triliun.
Jadi, capex 2012 lebih besar dibanding tahun lalu (2011), menyusul terwujudnya pembangunan tol baru yang mencapai 10 proyek. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol baru mencapai Rp6,3 triliun.
Sedangkan Rp1,4 triliun untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jalan tol yang sudah ada, berupa pelebaran jalan, penambahan jumlah gardu dan modernisasi gardu.
Dana capex tersebut sebesar Rp1,6 triliun dibiayai dari ekuitas, sedangkan selebihnya dari pinjaman perbankan. Capex pada 2012 masih dibiayai perbankan, namun tidak tertutup kemungkinan Jasa Marga juga menerbitkan obligasi.
Tahun 2012 sebanyak 10 proyek jalan tol yang memasuki masa penyelesaian pembebasan lahan, antara lain ruas Ungaran-Bawen, Jawa Tengah, yang sudah memasuki pembebasan lahan 93 persen. Artinya, PT Jasa Marga sudah menyiapkan pendanaannya?
Ya, seperti itu, PT Jasa Marga Tbk siap mendanai proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo, setelah kami temukan jalan keluarnya.
Kami juga miliki konsep khusus yang siap dipresentasikan kepada pemerintah sambil menunggu proses pematangan yang rencananya akan dilaksanakan seminggu kedepan.
Bagaiman dengan usulan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengimbau agar PT Jasa Marga mencari sumber pembiayaan tanpa menunggu dana subsidi?
Itu kan tujuannya penghematan anggaran. Intinya Jasa Marga harus menemukan cara yang kreatif tanpa menunggu dana subsidi dari pemerintah sebesar Rp1,9 triliun. Proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen merupakan seksi ke II dari ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp8 triliun.
Proyek jalan tol Semarang-Solo dibagi menjadi lima seksi, yaitu seksi I Semarang-Ungaran (16,3 Km) yang sudah beroperasi sejak diresmikan pada November 2011, seksi II Ungaran-Bawean (13,33 Km), seksi III Bawen-Salatiga (18,2) Km, seksi IV Salatiga-Boyolali (22,4 Km), dan seksi V Boyolali-Karanganyar (11,1 Km). (oto)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar