ilustrasi |
JAKARTA - Pembangunan jalan bebas hambatan Trans Jawa hingga kini masih terhambat. Pembangunan tiga ruas jalan tol di Jawa Tengah masih terkendala pembebasan lahan.
Karenanya, Menteri PU Djoko Kirmanto meminta Badan Pertanahan Nasional ikut membantu permbebasan lahan dengan membentuk tim khusus. Dia juga mendorong Gubernur Jawa Tengah untuk ikut mempercepat pembebasan lahan.
Selama ini, sebenarnya BPN sudah diminta ikut dalam proses pembebasan tanah. Namun, tugas itu dilakukan oleh para deputi di BPN.
Alhasil, progresnya pun menjadi lambat karena terbagi dengan tugas. Karena itu, kini pihaknya meminta dibentuk tim khusus dengan surat keputusan dari kepala BPN. Tim itu dibentuk khusus dengan satu tugas. Yakni, memastikan pembebasan lahan bisa lebih cepat.
BPN sendiri juga sudah memiliki rencana membentuk deputi yang khusus menangani pembebasan lahan. Hanya saja, membuat deputi baru berarti merombak struktur organisasi. Hal itu membutuhkan waktu, karena harus mendapat persetujuan dari kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN) dan menunggu Perpres. Padahal, kementerian PU butuh tim itu secepatnya.
"Pembebasan lahan masih menjadi kendala besar bagi kami dalam membangun jalan tol," ujarnya. Setidaknya ada tiga ruas jalan tol yang hingga kini belum tersentuh pembebasan lahan.
Yakni, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang dengan total panjang 171,5 kilometer. Sedangkan, untuk enam ruas tol lainnya pembebasan lahan relatif lebih lancar. Bahkan, sebagian sudah selesai dibangun.
Djoko menjelaskan, dia juga sudah meminta Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk ikut mendorong percepatan pembebasan lahan.
"Saya sudah telepon gubernur Jateng, dan dia sudah janji mendorong para bupati dari Brebes sampai Batang," lanjutnya. Bibit Waluyo, lanjut Djoko, juga sempat meminta maaf karena baru bisa mendorong untuk kawasan Semarang ke selatan.
Karena itu, tugas pembebasan lahan yang selama ini ditangani panitia pembebasan tanah (P2T) di bawah pimpinan sekretaris daerah kini juga akan di-back up oleh gubernur. Menurut Djoko, pihaknya maklum karena sekda juga memiliki tugas yang cukup banyak sehinga tidak bisa memprioritaskan pembebasan lahan.
Sebenarnya, kendala untuk pembangunan ketiga ruas tol itu bukan hanya soal pembebasan lahan. Ada permasalahan terkait pengambilalihan perusahaan yang mendapat konsesi tiga ruas jalan tersebut. Namun, pihaknya optimis persoalan di ketiga ruas itu bisa selesai lebih cepat. Sedangkan, untuk enam ruas tol lainnya dia optimis bakal selesai pada 2014.
Djoko menambahkan, pihaknya lega dengan kesiapan kepala BPN maupun Gubernur Jateng. "Insya Allah (pembebasan) tanah akan lebih lancar," tambahnya. Meskipun, target penyelesaian keseluruhan jalan tol otomatis akan mundur lagi akibat kendala tersebut. (byu/oki)
Karenanya, Menteri PU Djoko Kirmanto meminta Badan Pertanahan Nasional ikut membantu permbebasan lahan dengan membentuk tim khusus. Dia juga mendorong Gubernur Jawa Tengah untuk ikut mempercepat pembebasan lahan.
Selama ini, sebenarnya BPN sudah diminta ikut dalam proses pembebasan tanah. Namun, tugas itu dilakukan oleh para deputi di BPN.
Alhasil, progresnya pun menjadi lambat karena terbagi dengan tugas. Karena itu, kini pihaknya meminta dibentuk tim khusus dengan surat keputusan dari kepala BPN. Tim itu dibentuk khusus dengan satu tugas. Yakni, memastikan pembebasan lahan bisa lebih cepat.
BPN sendiri juga sudah memiliki rencana membentuk deputi yang khusus menangani pembebasan lahan. Hanya saja, membuat deputi baru berarti merombak struktur organisasi. Hal itu membutuhkan waktu, karena harus mendapat persetujuan dari kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN) dan menunggu Perpres. Padahal, kementerian PU butuh tim itu secepatnya.
"Pembebasan lahan masih menjadi kendala besar bagi kami dalam membangun jalan tol," ujarnya. Setidaknya ada tiga ruas jalan tol yang hingga kini belum tersentuh pembebasan lahan.
Yakni, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang dengan total panjang 171,5 kilometer. Sedangkan, untuk enam ruas tol lainnya pembebasan lahan relatif lebih lancar. Bahkan, sebagian sudah selesai dibangun.
Djoko menjelaskan, dia juga sudah meminta Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk ikut mendorong percepatan pembebasan lahan.
"Saya sudah telepon gubernur Jateng, dan dia sudah janji mendorong para bupati dari Brebes sampai Batang," lanjutnya. Bibit Waluyo, lanjut Djoko, juga sempat meminta maaf karena baru bisa mendorong untuk kawasan Semarang ke selatan.
Karena itu, tugas pembebasan lahan yang selama ini ditangani panitia pembebasan tanah (P2T) di bawah pimpinan sekretaris daerah kini juga akan di-back up oleh gubernur. Menurut Djoko, pihaknya maklum karena sekda juga memiliki tugas yang cukup banyak sehinga tidak bisa memprioritaskan pembebasan lahan.
Sebenarnya, kendala untuk pembangunan ketiga ruas tol itu bukan hanya soal pembebasan lahan. Ada permasalahan terkait pengambilalihan perusahaan yang mendapat konsesi tiga ruas jalan tersebut. Namun, pihaknya optimis persoalan di ketiga ruas itu bisa selesai lebih cepat. Sedangkan, untuk enam ruas tol lainnya dia optimis bakal selesai pada 2014.
Djoko menambahkan, pihaknya lega dengan kesiapan kepala BPN maupun Gubernur Jateng. "Insya Allah (pembebasan) tanah akan lebih lancar," tambahnya. Meskipun, target penyelesaian keseluruhan jalan tol otomatis akan mundur lagi akibat kendala tersebut. (byu/oki)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar