Tarifnya bisa setengah atau sepertiga tarif normal.
Pengendara motor masuk jalan tol (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi) |
VIVAnews - PT Jasa Marga Tbk saat ini sedang menjajaki kemungkinan mengembangkan jalan tol khusus motor, berdampingan dengan jalan tol mobil di Jakarta.
Direktur Operasional Jasa Marga, Hasanudin, mengatakan, usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, bisa saja diterapkan asalkan ada satu lajur yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua.
"Di Bali dan Suramadu juga sudah ada jalur khusus untuk motor," kata Hasanudin ketika ditemui VIVAnews di Jakarta, Kamis 7 Februari 2013.
Ia menjelaskan, potensi jalan tol khusus motor masih terbuka di semua ruas jalan tol milik perusahaan pelat merah itu. Kecuali jalan tol dalam kota Jakarta, karena sudah akan digunakan untuk monorel.
Secara paraturan, dia menjelaskan, jalan tol khusus motor telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol.
Dalam aturan tersebut dijelaskan, di beberapa daerah di Indonesia, sepeda motor merupakan moda transportasi dengan populasi yang cukup besar, sehingga perlu diberi kemudahan dalam penggunaan infrastruktur jalan tol dengan memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan.
Jasa Marga, menurut dia, tinggal mengurus masalah konstruksi. Ia menjamin pembuatan jalan tol khusus motor ini tidak akan memakan waktu lama dengan biaya konstruksi yang relatif tidak terlalu mahal. Ia menjelaskan, nantinya jalan tol khusus motor ini akan mempunyai lebar tiga meter.
Ruas tol yang kemungkinan dicoba untuk diterapkannya sistem ini adalah Jakarta-Cikampek dan Jagorawi. Hasanudin juga tidak menampik, untuk saat ini, permintaan agar sepeda motor bisa menggunakan jalan tol amat besar.
"Tarifnya bisa setengah atau sepertiga tarif normal. Suramadu saja sekitar 20 persen pemasukannya berasal dari sepeda motor," katanya. (art)
Direktur Operasional Jasa Marga, Hasanudin, mengatakan, usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, bisa saja diterapkan asalkan ada satu lajur yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua.
"Di Bali dan Suramadu juga sudah ada jalur khusus untuk motor," kata Hasanudin ketika ditemui VIVAnews di Jakarta, Kamis 7 Februari 2013.
Ia menjelaskan, potensi jalan tol khusus motor masih terbuka di semua ruas jalan tol milik perusahaan pelat merah itu. Kecuali jalan tol dalam kota Jakarta, karena sudah akan digunakan untuk monorel.
Secara paraturan, dia menjelaskan, jalan tol khusus motor telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol.
Dalam aturan tersebut dijelaskan, di beberapa daerah di Indonesia, sepeda motor merupakan moda transportasi dengan populasi yang cukup besar, sehingga perlu diberi kemudahan dalam penggunaan infrastruktur jalan tol dengan memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan.
Jasa Marga, menurut dia, tinggal mengurus masalah konstruksi. Ia menjamin pembuatan jalan tol khusus motor ini tidak akan memakan waktu lama dengan biaya konstruksi yang relatif tidak terlalu mahal. Ia menjelaskan, nantinya jalan tol khusus motor ini akan mempunyai lebar tiga meter.
Ruas tol yang kemungkinan dicoba untuk diterapkannya sistem ini adalah Jakarta-Cikampek dan Jagorawi. Hasanudin juga tidak menampik, untuk saat ini, permintaan agar sepeda motor bisa menggunakan jalan tol amat besar.
"Tarifnya bisa setengah atau sepertiga tarif normal. Suramadu saja sekitar 20 persen pemasukannya berasal dari sepeda motor," katanya. (art)
BERITA TERKAIT
Kementerian PU Kaji Usulan Jalan Tol Khusus Motor
Proyek Tol Cikampek-Palimanan Tunggu Dana Kredit Cair
Wika Lepas Saham Jalan Tol Bali
Tol Batang-Semarang Siap Masuk Tahap Pendanaan
Pemerintah Kejar Pemegang Konsesi Tol Cikampek-Palimanan
Kementerian PU Kaji Usulan Jalan Tol Khusus Motor
Proyek Tol Cikampek-Palimanan Tunggu Dana Kredit Cair
Wika Lepas Saham Jalan Tol Bali
Tol Batang-Semarang Siap Masuk Tahap Pendanaan
Pemerintah Kejar Pemegang Konsesi Tol Cikampek-Palimanan
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar