Dahlan Iskan |
Targetnya, dua proyek tersebut bisa mulai dioperasikan sesuai rencana yakni pertengahan tahun ini.
Jumat (1/2), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meninjau langsung pengerjaan dua proyek tersebut. Dahlan optimis, dalam waktu empat, lima bulan ke depan, pengembangan bandara tersebut bisa selesai.
‘’Sehingga bisa mendukung pelaksanaan APEC nanti,’’ kata Dahlan.
Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT APEC pada Oktober 2013 mendatang. Rencananya, perhelatan yang juga akan dihadiri beberapa pemimpin negara di dunia itu akan dipusatkan di kawasan Nusa Dua.
Dahlan mengakui, pengembangan Bandara Ngurah Rai bukan perkara mudah. Pasalnya, pembangunan dilakukan di lokasi bandara yang lama.
‘’Kesulitannya, membangun, membongkar, dan memindahkan arus penumpang dalam waktu yang bersamaan. Jadi di satu pihak harus melayani, di pihak lain juga harus membangun,’’ paparnya.
Selain itu, juga ada kesulitan lain, yakni terkait pembangunan atap yang berbentuk melengkung. Besi lengkungan dengan panjang bentangan mencapai 60 meter itu harus dibuat di pabrik.
Setelah dipasang untuk pengetesan di pabrik, dibongkar, dan kemudian dipasang kembali di lokasi bandara.
Secara keseluruhan, proses pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai itu sudah mencapai 55 persen. Sementara untuk terminalnya, sudah mencapai 60 persen.
‘’Ini bandara dengan sistem sekuriti, check ini terbaik di Indonesia. (Bandara) Soekarno-Hatta kalah,’’ kata Dahlan.
Dengan pengembangan itu, nantinya Bandara Ngurah Rai bisa menampung 25 juta penumpang per tahun. Saat ini dengan kapasitas berkisar 7 juta per tahun, bandara itu dipaksakan untuk melayani 13,5 juta per tahun.
‘’Selama ini garbarata yang ada delapan. Nanti ditambah menjadi 19,’’ terang Dahlan.
Pimpro pengembangan Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi yang ikut mendampingi Dahlan menuturkan, pengembangan tersebut memerlukan investasi dengan total nilai Rp2,8 triliun.
Sampai saat ini, dana yang berasal dari Angkasa Pura (AP) itu sudah mencapai 50 persen.
‘’Direksi sangat komitmen dengan (pengembangan) ini,’’ katanya. Dalam pengembangan itu, juga dibangun sarana pendukung. Misalnya, hotel anak usaha dari AP dengan jumlah 219 kamar, terminal, dan infrastruktur jalan.
Dari bandara, Dahlan beserta rombongan menuju ke lokasi pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, tepatnya di lokasi pembangunan paket 1.
Senada dengan pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai, Dahlan juga optimis pembangunan jalan tol bisa selesai tepat waktu.
‘’Tiang pancangnya sudah terpasang semua. Bagus,’’ katanya.
Jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa dengan panjang 10 kilometer di atas laut dangkal dan sekitar 2 kilometer di atas tanah darat juga merupakan jalan akses.
Pengerjaannya terbagi atas empat paket. Paket 1 dan 3 dikerjakan oleh JO Wika, Adhi, Hutama, serta Paket 2 dan Paket 4 oleh PT Waskita Karya.
Jumlah titik pancang sebagai pondasi jalan mencapai 13.600 titik dengan jumlah tiang pancang sebanyak 33.814 tiang. Saat ini pengerjaannya pemasangan beton cetak di atas tiang pancang. Proses pengerjaan itu sempat terganggu curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi pada bulan Januari lalu.
Meski begitu, PT Jasamarga Bali Tol siap untuk mengejar keterlambatan sehingga jalan tol dengan perkiraan investasi 2,48 triliun bisa selesai sesuai jadwal.
‘’Semua total (4 paket). Juni selesai tapi perlu sertifikasi uji operasional. Mudah-mudahan Juli bisa dipakai,’’ kata Dahlan.(fal/jpnn/izl)
sumber :
riaupos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar