javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 03 Desember 2012

Penyerapan Anggaran Kementerian PU Baru Sebesar Rp51 Triliun

Ilustrasi Pembangunan Infrastruktur (sumber: JG Photo)
Hingga kini penyerapan anggaran baru sekitar 68 persen dari keseluruhan yang dicanangkan

Hingga akhir November 2012, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merealisasikan belanja sekitar Rp51 triliun atau 68 persen dari total anggaran kementerian Rp75,1 triliun. Sedangkan progres pembangunan fisik proyek mencapai 74 persen.

“Hingga saat ini, penyerapan anggaran sekitar 68 persen, tapi pembangunan fisiknya sudah mencapai 74 persen lebih. Namun tiap menit, saya kira selalu ada perubahan realisasi, itu bergantung dari perkembangan di lapangan,” kata Menteri PU Djoko Kirmanto di Jakarta, Jumat (30/11).

Menurut dia, realisasi penyerapan anggaran tersebut bisa lebih tinggi apabila tambahan sisa anggaran lebih (SAL) sekitar Rp13 triliun tidak diperhitungkan. Apalagi, anggaran dari SAL tersebut baru diterima Kementerian PU pada awal kuartal IV-2012.

“Kalau dana SAL tidak diperhitungkan, realisasi penyerapan anggaran lebih tinggi. Apalagi, dari tambahan anggaran itu masih ada program yang dibintangi oleh Kementerian Keuangan, misalnya dana proyek Waduk Jatigede. Jadi, anggaran itu membebani kami karena dana tidak bisa dimanfaatkan,” jelas dia.

Dia menuturkan, total dana yang masih dibintangi atau diblokir oleh Kementerian Keuangan mencapai Rp1,78 triliun. Dana yang terblokir ter- sebut seharusnya diperuntukkan bagi 174 paket kegiatan pengerjaan infrastruktur yang belum dilelang.

Di sisi lain, Kepala Biro Perencanaan dan Pinjaman Luar Negeri Kementerian PU Taufik Widjoyono mengungkapkan, awalnya dana yang terblokir tersebut sebesar Rp2,7 triliun. Setelah Kementerian Keuangan mencairkan dana yang terblokir, jumlahnya berkurang menjadi sekitar Rp1,78 triliun.

“Dana yang masih diblokir tersebut dianggarkan untuk tiga direktorat diKementerian PU,” kata dia belum lama ini.

Dana yang diblokir tersebut, kata dia, akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan Waduk Jatigede, Waduk Karian, Waduk Bajulmati, serta normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo dan Citarum. Disamping itu, dana diperuntukkan bagi pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) serta sanitary landfill.

Djoko menambahkan, Kementerian PU juga mendapatkan pinjaman anggaran dari luar negeri sebesar Rp7,5 triliun atau 10 persen dari total anggaran APBN. Dana pinjaman akan diguna- kan untuk membangun berbagai proyek infrastruktur di Tanah Air.

“Tapi sayangnya, pinjaman luar negeri itu terkadang ada yang tidak efektif meski kami tetap optimistis bisa terserap. Kendalanya adalah masalah administasi, seperti pinjaman dari Tiongkok untuk membangun tol Medan-Kualanamu dan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan,” ungkap Djoko.

Sementara itu, untuk mendorong penyerapan anggaran yang berasal dari APBN, Kementerian PU akan menggenjot pembangunan dan penyerapan anggaran di sisa waktu sebelum akhir 2012 ini.

Sedangkan untuk penyerapan anggaran 2013, berbagai proyek tengah dipersiapkan untuk dilelang. Kementerian PU juga akan melanjutkan proyek-proyek multiyears dan membangun proyek infrastruktur lain, seperti Waduk Karian, tol Cikampek-Palimanan, tol Semarang-Solo, dan lainnya.
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar