javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Jumat, 21 Desember 2012

Pemetaan Tol Semarang-Solo Sesi III Dimulai

KEPRAS BUKIT: Sejumlah pekerja PT Adhi Karya tengah melakukan 
pengeprasan bukit PTPN IX untuk menggarap proyek tol Semarang Solo 
STA 18+400, Kamis (20/12). (suaramerdeka.com / Ranin Agung)
UNGARAN, suaramerdeka.com - Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang mulai memetakan lahan untuk pembangunan proyek jalan tol Semarang-Solo, Sesi III Bawen-Kaliwungu. Wakil Ketua P2T Kabupaten Semarang, Bahrudin menyebutkan, dalam enam bulan ke depan diharapkan proses pembebasan lahan sudah selesai.

"Sosialisasi pembebasan lahan mulai dilakukan di 15 desa/kelurahan di enam kecamatan di Kabupaten Semarang. Meliputi Kecamatan Tuntang, Pabelan, Tengaran, Suruh, Susukan, dan Kecamatan Kaliwungu," katanya, Kamis (20/12).

Dijelaskan, pembangunan jalan tol sesi III Bawen-Kaliwungu sepanjang lebih kurang 30 kilometer tersebut juga akan menggunakan sejumlah lahan tanah bengkok milik Pemkab Semarang. Sesuai ketentuan yang ada, pembebasan tanah bengkok harus dilakukan dengan mekanisme tukar guling.

"Harapan kami, Maret 2013 tim appraisal sudah menentukan nilai ganti rugi lahan. Terkait penggunaan lahan tanah bengkok, sesuai ketentuan tetap akan mengacu pada ketentuan appraisal," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Teknik dan Operasi, PT Trans Marga Jateng (TMJ), Ari Nugroho menerangkan, ke depan nantinya ada tiga penggalan untuk ruas tol Bawen-Solo. Yakni penggalan Bawen-Salatiga, Salatiga-Boyolali, dan Boyolali-Kartasura. "Saat ini ada tiga Tim Pengadaan Tanah (TPT) dan P2T di masing-masing kabupaten/kota yang serentak memproses pembebasan lahan," katanya.

Sementara untuk pengerjaan sesi II Ungaran-Bawen terus dilakukan. Dalam hal ini menurut Ari Nugroho pembangunan fisik lebih diprioritaskan, menyusul ditargetkan bisa selesai pada pertengahan 2013 nanti.

"Setidaknya pembangunan di wilayah Lemah Ireng, Bawen mundur tujuh bulan karena terkendala pembebasan lahan. Terlepas dari itu, kami akan berusaha mengejar proses pembangunan dengan meningkatkan jumlah produksi agar selesai sesuai target," ungkapnya. (Ranin Agung / CN26 / JBSM)

Baca Juga
sumber :
suaramerdeka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar