javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 29 Desember 2012

Kemelut Lalu-lintas Ungaran, Siapa Salah?

KEMACETAN: Pemandangan setiap hari, kemacetan di jalur 
Ungaran - Karangjati, Kebupaten Semarang.
(suaramerdeka/com)
PERCUMA saja dibangun jalan tol, katanya tujuannya untuk mengurangi kemacetan di Kabupaten Semarang persisnya mulai Banyumanik, Ungaran, Karangjati dan Bergas, kalau kenyataannya sampai sekarang masih saja macet?

Itu pertanyaan jamak yang sering muncul di kalangan warga pengguna jalan setiap melalui jalur padat dari Semarang ke Salatiga.

Masyarakat sering bertanya mengapa jalan tol Semarang - Ungaran hanya untuk kendaraan kecil golongan I? Dan tidak merekomendasi kendaraan berat seperti truk trailer memasuki jalan sepanjang 16,3 km itu?

Penumpukan kendaraan di eksit tol Ungaran di jalan Letjen Suprapto Desa Kalirejo, itulah salah satu persoalannya. Hal ini mengimbas sampai memacetkan lalu-lintas di sepanjang Ungaran sampai Karangjati yang seolah tak akan berkesudahan.

Pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol Banyumanik - Ungaran tentu tak mau disebut sebagai biang keladi.

Menurut Ari Nugroho, Direktur Teknis dan Operasional TMJ, idealnya eksit tol Kalirejo itu dilebarkan sampai 12 meter dari 8 meter yang selama ini ada. Pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa, misalnya melebarkan jalan itu karena itu memang bukan milik TMJ.

"Yang berkewajiban membangun adalah pihak Pemkab Semarang, meski pun kami jugalah yang telah membangun rambu dan traffic light karena masih terkait dengan jalan tol," kata Ari Nugroho.

Maka pihak TMJ pun mengutip ucapan Bupati Semarang Munjurin, atas belum sanggupnya pemkab melakukan pelebaran jalan di eksit tol, karena ketiadaan biaya. "Ya, kata pak bupati, pihknya belum memiliki dana cukup untuk melebarkan jalan di Desa Kalirejo," kata Ari.

Tapi rupanya TMJ sangat memahami jika pemkab Semarang kesulitan dana untuk membuat proyek pelebaran jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 8 meter itu, seperti yang pernah dikatakan Bupati Semarang Munjirin.

Fokus pengerjaan

Pengertian pihak TMJ pun tak kurang-kurang. Terbukti Ari Nugroho pun berujar, "Sebetulnya dengan kondisi yang sekarang itu, eksit Kalirejo sudah bisa dilintasi truk besar. Yang membuat sempit itu adalah parkir di tempat-tempat usaha kuliner yang ada di jalan Suprapto itu..," lanjut Ari Nugroho.

Lalu apa sebenarnya yang bisa menyudahi "kemelut" lalu-lintas di kawasan
Ungaran ini?

Ruas tol penggalan dua Semarang - Solo yakni antara Ungaran - Bawen yang kini masih menjadi fokus pengerjaan oleh TMJ, disebut-sebut bisa menjadi solusi atas kemacetan klasik di Kabupaten Semarang itu.

Pengejaan yang sekarang tinggal 40 persen penyelesaian itu, ditargetkan oleh TMJ selesai pada pertengahan tahun 2013.

"Kalau lancar semuanya, insyaallah bisa rampung sekitar bulan Juli, sehingga bisa digunakan untuk arus mudik dan balik lebaran 2013. Tapi meski bisa digunakan, tentu kondisinya memang belum sempurna sepenuhnya," kata Ari Nugroho, Direktur Teknis dan Operasional TMJ, Kamis (27/12).

Jika ruas penggalan ke dua dari keseluruhan Semarang - Solo ini jadi dan berfungsi, dipastikan akan mengakhiri kepadatan dan kemacetan di jalan konvensional antara Semarang - Bawen yang selam ini meresahkan masyarakat pengguna jalan.

Itu sebabnya pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ) selama jalan tol dibuka pengoperasiannya sejak setahun lalu belum memfungsikan tol Semarang - Ungaran untuk kendaran lebih dari Golongan I, karena terkendala kondisi jalan Letjen Suprapto yang sempit sambil menunggu penyelesaian tol tahap kedua.
 
Ya, masyarakat, mohon kesabarannya saja.
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar