javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 31 Agustus 2010

Blokade Warga di Proyek Tol Dibuka


* PT Istaka Karya Bekerja Kembali



UNGARAN - Blokade yang dibuat warga pada Minggu (29/8) siang sebagai bentuk protes ganti untung yang belum selesai di area proyek tol Semarang-Solo di Sarowo, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Senin (30/8) dinihari sudah dibuka
oleh petugas kepolisian.


Dari informasi yang diperoleh, blokade tersebut dibuka oleh petugas Reskrim Polda Jateng. Dengan dibukanya palang bambu ini, PT Istaka Karya kembali bisa bekerja membuat jalan tol ruas Kalirejo-Beji. Manajer Istaka Karya Ir Herman Soeprijadi mengatakan, pihaknya tidak tahu siapa yang membuka palang tersebut.

’’Tadi pagi saya cek di lapangan sudah dibongkar, saya tidak tahu yang membongkar siapa. Pekerjaan proyek tol sudah bisa dimulai lagi,’’ kata Herman, kemarin.

Ditambahkan, meski palang bambu telah terbuka dan alat berat kembali bekerja, pihaknya terganggu dengan turunnya hujan kemarin. ’’Kalau hujan begini, alat berat berhenti total. Kami harus menunggu setelah hujan reda, karena jalan di bukit yang sedang dikepras masih licin,’’ terang Herman.

Ia mengatakan, tahun kemarin, pada bulan Agustus sudah memasuki kemarau. ’’Saya ingat Agustus tahun lalu kami dikomplain karena banyak debu,’’ jelasnya.
Dengan adanya hambatan cuaca dan masalah di lapangan, ruas Semarang-Ungaran diperkirakan bisa digunakan pada Oktober mendatang.
Belum Selesai Herman mengatakan, sembilan bulan terakhir ini pihaknya kehilangan momen bekerja karena ganti untung di Jetis, Leyangan, juga baru selesai. ’’Jetis tak bisa dilalui karena ganti untung belum selesai. Akibatnya pekerjaan mundur sembilan bulan,’’ imbuh Herman.

Dalam hal aksi demo warga, pihaknya tidak ingin mencari siapa yang salah dan yang benar. Menurutnya, warga bersedia menjual rumah dan tanahnya yang terkena proyek, namun belum ada kesesuaian harga. ’’TPT, P2T, TMJ, dan warga yang difasilitasi Pemprov diharapkan bisa duduk satu meja membahas persoalan ganti untung ini,’’ ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Sarowo, Kalirejo, pada Minggu siang lalu menutup proyek tol dengan palang bambu. Aksi ini buntut ganti untung sembilan warga terkena proyek (WTP) yang belum selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar