javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 15 Juni 2015

LEBARAN 2015 : Tol Belum Rampung, Jateng Upayakan Jalur Alternatif

Ilustrasi tol (JIBI/Solopos TV)

"Lebaran 2015 seperti tahun-tahun sebelumnya akan diwarnai dengan arus mudik"

SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengupayakan sejumlah jalur alternatif di wilayah yang belum tersambung dengan jalinan Tol Trans Jawa guna mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik selama Lebaran 2015.


Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan pihaknya akan mendorong setiap kabupaten/kota di wilayahnya untuk menyediakan jalur alternatif bagi para pemudik. Langkah tersebut, jelasnya, dilakukan untuk mengurai tingginya volume kendaraan yang akan melalui jalan Tol Trans Jawa menyusul mulai dioperasionalkannya tol Cikampek-Palimanan.

Pasalnya, dengan beroperasi ruas tol tersebut, rangkaian tol di pulau Jawa sudah tersambung dari Merak, Banten, hingga Pejagan, Jateng. Sementara, tiga ruas tol dari Pejagan-Semarang dan ruas tol Semarang-Solo (seksi III,IV dan IV), serta Solo-Ngawai-Kertosono juga belum bisa difungsikan lantaran dalam tahap pengembangan, bahkan masih pembebasan lahan.

“Kami menyiapkan jalan alternatif agar nanti pada saat keluar pintu tol Pejagan [Tol Kanci-Pejagan] itu bisa lewat situ. Karena nanti itu berpotensi bottleneck. Di tiap-tiap kabupaten nanti kita minta carikan jalan-jalan alternatif untuk arus mduik,” ungkapnya, Jumat (12/6/2015).

Ganjar menuturkan langkah tersebut menjadi hal utama yang akan didorong pemkot dengan waktu persiapan yang relatif singkat. Untuk itu, sambungnya, pemprov akan membentuk tim untuk merealisasikan upaya penanganan arus lalu lintas mudik tersebut.

Terkait upaya penyediaan lahan di ruas tol Pejagan-Pemalang, Ganjar menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendorong progress penyediaan lahan.

“Kita bantu selesaikan [ruas Tol Pejagan-Pemalang] karena Bupatinya ada kesulitan. Menyisakan tiga rumah di situ, tetapi masih akan ada banyak persoalan, persoalan dalam arti [pembebasan lahan] itu belum tuntas beres,” ujarnya.

Seperti diketahui, dua dari empat seksi pengerjaan dalam pengembangan ruas Tol Pejagan-Pemalang dengan total panjang jalan mencapai 58 km rencananya baru difungsikan pada 2017. Seksi I dan II sebenaranya akan diopersionalkan secara darurat selama Lebaran 2015, namun masih terkendala penyediaan lahan yang menyisakan sekitar 0,5%.

Sementara itu, pemerintah masih akan melakukan sosialisasi ulang untuk proses pembebasan lahan proyek jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Proses ulang itu dilakukan karena proses pembebasan lahan kedua ruas tersebut sudah lama terhenti setelah badan usaha jalan tol kedua ruas tersebut memiliki masalah pendanaan.

Proses penyediaan lahan lahan itu diyakini tuntas sesuai target, yaitu Juli 2015 dengan adanya surat penetapan lokasi untuk pembangunan kedua ruas tersebut dari Gubernur Jateng.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan sebenaranya jumlah penumpang angkutan jalan diperkirakan turun hingga 5% selama Lebaran 2015. Penurunan jumlah penumpang tersebut diharapkan akan beralih pada penggunaan moda transportasi massal lain.

Karena itu, dia mengatakan pihaknya memperkirakan peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara dan laut, yakni masing-masing 3% dan sekitar 2%-3%. Namun, dia menyatakan penurunan itu dikhawatirkan justru beralih kepada pemantan transportasi darat pribadi.

Salah satu pemicu peningkatan animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebutnya adalah keberadaan infrastruktur jalan tol yang jauh lebih panjang dan lebih baik pada tahun ini.

“Selama Lebaran 2015 lonjakan pengguna transportasi pribadi diperkirakan berkisar 5%-7%.”

Data hasil pantauan tim posko lapangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di enam titik pemantauan arus lalu lintas menunjukan pertumbuhan mobil pribadi selama Lebaran tahun ini mencapai 5,80% atau menjadi 1,69 juta unit dibandingkan tahun lalu yang tercatat 1,59 juta unit. Jumlah sepeda motor bahkan diperkirakan lebih signifikan, yakni mencapai 7,77% menjadi 2,02 juta unit dari 1,88 juta unit pada tahun lalu.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar