Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran
di Gedawang, Semarang, Jateng. Pembangunan tol Semarang-Solo seksi I
sepanjang 14,10 km ditargetkan selesai pada Juli 2010.(Antara)
|
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan pembangunan jalan bebas hambatan (tol) di Indonesia sepanjang 10 tahun terakhir telah mencapai 927,5 kilometer (Km). Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Angka capaian tersebut telah melebihi target yang ditetapkan dalam RPJMN 2005-2009 sepanjang 41 kilometer dan 2010-2014 sepanjang 120,35 kilometer," katanya dalam Media Gathering Kementerian PU di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Meski mencapai target, Djoko mengakui pembangunan jalan tol sepanjang 2010-2014 belum sepenuhnya selesai. Dari 10 ruas tol Trans Jawa yang akan dibangun, terdapat empat ruas tol yang sedang dalam pembebasan tanah. Keempat ruas itu adalah Pajegan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang Semarang, dan Ngawi-Kertosono.
Sementara itu dari 32 ruas jalan tol Non Trans Jawa masih terdapat 24 ruas yang belum memulai konstruksi.
Djoko berjanji akan terus berupaya keras mengundang investor untuk menggarap proyek-proyek pembangunan jalan tol yang belum dimulai tersebut.
Selama ini, lanjutnya, penundaan pembangunan sejumlah ruas tol dikarenakan masalah pembebasan lahan. Selain ketersediaan lahan, persoalan konsensus tentang harga yang pantas juga kerap kali menemui jalan buntu.
Sementara untuk masalah pembiayaan pengadaan tanah, pemerintah mengakui masih ada perbankan yang enggan meminjamkan uang untuk pembebasan tanah. Alasannya, proyek tersebut menghadapi ketidakpastian biaya dan waktu pembebasan yang cukup besar,
"Perbankan umumnya hanya bersedia membiayai proyek infrastruktur yang jangka waktu pengembaliannya 7 sampai dengan 12 tahun, padahal investasi jalan tol pada umumnya membutuhkan waktu lebih dari 12 tahun," pungkasnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar