Jalan Tol Ungaran Bawen (sumber Foto : Rekotomo/Antara) |
INTENSITAS pekerjaan di tol Semarang-Solo Seksi II Ungaran-Bawen beberapa hari terakhir tak sebanyak sebelum ditinjau Presiden SBY. Pekerjaan di lokasi vital seperti di STA 19-250 atau Km 32+800 Desa Lemah Ireng, Bawen, Kabupaten Semarang yang sebelumnya longsor karena pengaruh tanah lempung, tinggal finishing.
Rambu peringatan dan petunjuk sudah terpasang. Fasilitas seperti gerbang tol, baik di Tembalang, Ungaran, maupun Bawen siap digunakan, lengkap dengan panel harga tiket dan kamera pengintai untuk keamanan dan deteksi dini kejadian yang tidak diinginkan. Dengan demikian, bisa dikatakan secara keseluruhan, ruas tol Banyumanik hingga Bawen sudah aman dilalui.
Menurut catatan Suara Merdeka, jalan tol Semarang-Bawen yang pernah dioperasikan untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran 2013 itu dapat ditempuh dalam 20 menit.
Bandingkan jika lewat jalur utama, perjalanan dari Kota Semarang ke Bawen bisa lebih dari satu jam, apalagi kalau macet. Karena itu, berbagai kalangan berharap tol segera dioperasikan.
Pembukaan tol Ungaran-Bawen sedikit banyak juga bisa membantu mengejar target penyelesaian proyek di jalur utama (jalan raya) Semarang-Bawen.
Hal itu dikatakan Penanggung Jawab Unit Pengendalian Mutu serta Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Banyumanik-Bawen, Endang Agus Supriatna, Rabu (26/3). Ia mengatakan, proyek KBK sudah mencapai 67 persen.
"Secara keseluruhan masih on schedule. Kalau tol Ungaran-Bawen belum dibuka, kemungkinan progress proyek kami akan turun. Artinya, jika tol dibuka, saya bisa bekerja menyelesaikan proyek KBK Banyumanik-Bawen secara frontal, tidak seperti yang terjadi saat ini," paparnya.
Endang memperkirakan, jika tol sudah dibuka hingga Bawen, hal itu akan berdampak langsung pada penurunan intensitas laju kendaraan di jalur utama hingga 30 persen. Dengan demikian, alat berat yang saat ini belum dikerahkan, ke depan bisa dioperasikan untuk membantu penyelesaian pekerjaan oleh tenaga manusia yang sudah ada.
"Kalau intensitas kendaraan meningkat pada jam kerja, praktis aktivitas proyek kami hentikan. Secara efektif, waktu pengerahan tenaga dan alat baru bisa dilakukan mulai pukul 22.00 hingga pukul 06.00. Berbeda kalau kondisi sepi, jelas akan membantu meningkatkan volume pekerjaan yang bisa dituntaskan. Sebab, target kami selesai sebelum Ramadan 2014," paparnya.
Fasilitas Umum
Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusrianto meminta paling lambat April 2014 PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol Semarang-Solo menyelesaikan proyek pengganti fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).
"Jangan sampai tinggal glanggang colong playu (meninggalkan tanggung jawab-Red)," tegasnya.
Dekan Teknik Undip Bambang Pudjianto meyakini proyek tol Semarang-Solo, termasuk ruas Semarang-Ungaran dan Ungaran- Bawen, sudah diperhitungkan sehingga bisa dilewati mobil pribadi ataupun kendaraan berat.
Tentang tanjakan panjang, ia menilai PT Jasa Marga dan PT TMJ juga sudah bisa mengantisipasi potensi kemacetan saat kendaraan berat kelak melintasi tol tersebut.
Hanya, tanjakan panjang itu berpotensi menimbulkan kerusakan atau jalan bergelombang. Karena itu, pengelola tol harus terus memperhatikan masalah tersebut.
Di sisi lain, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga kemarin belum memberikan laporan hasil uji kelayakan tol Ungaran-Bawen.
"Sepengetahuan saya belum ada," kata Plt Sekda Jateng Sri Puryono.
Kepala Dinas Bina Marga Jateng Bambang Nugroho Kristiadji menambahkan, uji kelayakan tol Ungaran-Bawen ini merupakan tahap kedua.
BPJT sebelumnya sudah menguji pada November 2013 saat pembangunan tol mencapai 75 persen. Uji kelayakan tahap kedua sekaligus menjadi pertimbangan dalam penentuan tarif.
Menurut informasi, uji kelayakan dipercepat dan selesai paling lambat Minggu (31/3). Pengujian itu di antaranya mencakup uji beban, rambu-rambu, konstruksi, dan kerataan jalan.
"Setelah uji kelayakan selesai, selanjutnya dibuat rekomendasi pembukaan tol sesuai tarif yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum," tambahnya. (Ranin Agung, Royce Wijaya-59)
sumber:
suaramerdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar