javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 27 Maret 2014

Jelang Pengoperasian Tol Ungaran-Bawen (1) : Fasilitas Siap, Tinggal Tunggu Uji Kelayakan


Jalan Tol Ungaran Bawen (sumber Foto : Rekotomo/Antara)
Rencana pengoperasian tol Ungaran-Bawen sangat dinanti berbagai kalangan. Terutama oleh warga yang sudah jenuh dengan kemacetan lalu lintas di jalan raya Semarang-Ungaran.

INTENSITAS pekerjaan di tol Semarang-Solo Seksi II Ungar­an-Bawen beberapa hari terakhir tak sebanyak sebelum ditinjau Presiden SBY. Peker­jaan di lokasi vital seperti di STA 19-250 atau Km 32+800 Desa Lemah Ireng, Bawen, Ka­bu­paten Sema­rang yang sebe­lum­nya longsor karena penga­ruh tanah lempung, tinggal finishing.

Rambu peringatan dan pe­tunjuk sudah terpasang. Fa­silitas seperti gerbang tol, baik di Tembalang, Ungaran, maupun Bawen si­ap digunakan, lengkap dengan panel harga tiket dan kamera pengintai untuk keamanan dan deteksi dini kejadian yang tidak diinginkan. Dengan demikian, bisa dikata­kan secara keseluruhan, ruas tol Banyu­manik hingga Bawen sudah aman dilalui.

Menurut catatan Suara Mer­deka, jalan tol Semarang-Ba­wen yang pernah dioperasikan untuk melayani arus mudik dan ba­lik Lebaran 2013 itu dapat di­tempuh dalam 20 menit.

Ban­dingkan jika lewat jalur utama, perjalanan dari Kota Semarang ke Bawen bisa lebih dari satu jam, apalagi kalau ma­cet. Ka­re­na itu, berbagai ka­langan ber­harap tol segera di­operasi­kan.

Pembukaan tol Ungaran-Ba­wen sedikit banyak juga bisa membantu mengejar target penyelesaian proyek di jalur utama (jalan raya) Semarang-Ba­wen.

Hal itu dikatakan Pe­nang­gung Jawab Unit Pengendalian Mutu serta Keselamatan Ke­sehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya selaku pe­­laksana proyek Kontrak Ber­basis Kinerja (KBK) Banyu­manik-Bawen, Endang Agus Supriatna, Rabu (26/3). Ia me­ngatakan, proyek KBK su­dah mencapai 67 persen.

"Secara keseluruhan masih on schedule. Kalau tol Ungar­an-Bawen belum dibuka, ke­mung­kinan progress proyek ka­mi akan turun. Artinya, jika tol di­­buka, saya bisa bekerja me­nye­­le­sai­kan proyek KBK Ba­nyu­ma­nik-Bawen secara frontal, tidak seperti yang terjadi saat ini," paparnya.

Endang memperkirakan, jika tol sudah dibuka hingga Bawen, hal itu akan ber­dampak langsung pada penurunan intensitas laju kendaraan di jalur utama hingga 30 persen. Dengan de­mikian, alat berat yang saat ini be­lum dikerahkan, ke depan bisa dioperasikan untuk membantu pe­nyelesaian pekerjaan oleh tenaga manusia yang su­dah ada.

"Kalau intensitas kendaraan meningkat pada jam kerja, praktis aktivitas proyek kami hentikan. Secara efektif, waktu pengerahan tenaga dan alat baru bisa dilakukan mulai pukul 22.00 hingga pukul 06.00. Berbeda kalau kondisi sepi, jelas akan membantu me­ning­katkan volume pekerjaan yang bisa dituntaskan. Sebab, target kami selesai sebelum Rama­dan 2014," paparnya.

Fasilitas Umum

Ketua DPRD Kabupaten Se­marang Bam­bang Kusrianto me­minta paling lambat April 2014 PT Trans Marga Jateng (TMJ) se­laku pengelola jalan tol Semarang-Solo me­nye­le­sai­kan pro­yek pengganti fasilitas umum (fasum) dan fasilitas so­sial (fasos).

"Jangan sampai tinggal glang­­­gang colong playu (me­ninggalkan tanggung jawab-Red)," tegasnya.

Dekan Teknik Undip Bam­bang Pudjianto meyakini pro­yek tol Semarang-Solo, termasuk ruas Semarang-Ungar­an dan Ungaran- Bawen, sudah di­perhitungkan sehingga bisa di­lewati mobil pribadi atau­pun ken­da­raan berat.

Tentang tanjakan panjang, ia me­nilai PT Jasa Mar­ga dan PT TMJ juga su­dah bi­sa mengantisipasi po­tensi ke­macetan saat ken­da­ra­an berat kelak melintasi tol ter­se­but.

Hanya, tanjakan panjang itu berpotensi me­nimbulkan keru­sakan atau jalan ber­gelombang. Karena itu, pengelola tol harus terus memperhatikan masalah tersebut.

Di sisi lain, Badan Pengatur Ja­lan Tol (BPJT) Kementerian Pe­­kerjaan Umum (PU) hingga ke­marin belum memberikan laporan hasil uji kelayakan tol Ungaran-Bawen.

"Sepengetahuan saya belum ada," kata Plt Sekda Jateng Sri Puryono.

Kepala Dinas Bina Marga Jateng Bam­bang Nugroho Kris­­tiadji menambah­kan, uji kela­yak­an tol Ungaran-Bawen ini me­­ru­pakan tahap kedua.

BPJT sebelumnya sudah menguji pada November 2013 saat pembangunan tol mencapai 75 persen. Uji kelayakan ta­hap kedua sekaligus menjadi pertimbangan dalam penentuan tarif.

Menurut informasi, uji kela­yakan dipercepat dan selesai paling lambat Minggu (31/3). Pengujian itu di antaranya mencakup uji beban, rambu-ram­bu, konstruksi, dan kera­taan jalan.

"Setelah uji kelayakan selesai, selanjutnya dibuat reko­mendasi pembukaan tol sesuai tarif yang ditetapkan Kemen­terian Pekerjaan Umum," tam­bah­nya. (Ranin Agung, Royce Wijaya-59)

sumber:
suaramerdeka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar