Ilustrasi (Foto ANTARA/Irsan Mulyadi) |
"Keselamatan pengguna jalan itu mutlak sehingga semua persiapannya harus benar-benar matang dan harus diuji coba lebih dulu," katanya di Semarang, Jumat.
Menurut dia, serangkaian uji coba harus dilakukan sebelumnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta dapat menimbulkan jatuh korban.
Ia juga meminta kepada pihak terkait untuk memasang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan menyiapkan akses keluar dari jalan tol.
"Paling tidak ada 'traffic light' dan melebarkan jalan penerima karena kalau tidak justru akan menimbulkan kemacetan di lokasi lain," ujarnya.
Rukma mengapresiasi dibangunnya jalan tol Semarang-Solo meskipun yang difungsikannya baru sebagian.
"Jalan tol Semarang-Solo mempunyai 'multiply effect' bagi perekonomian di Jawa Tengah dan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas," katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmito optimistis jika proyek jalan tol Ungaran-Bawen dapat difungsikan oleh masyarakat sebelum Lebaran, meskipun belum 100 persen.
"Kemungkinan baru akan difungsikan satu arah dua lajur dari arah Ungaran karena saya yakin proyek jalan tol itu belum bisa jadi saat Lebaran," ujarnya.
Menurut dia, proyek jalan tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen merupakan "prestige" bagi masing-masing kontraktor pelaksana sehingga yang bersangkutan akan berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaiannya.
"Jika tidak selesai sesuai target maka namanya akan dipertaruhkan," katanya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar