TINJAU LOKASI: Anggota Komisi D Hadi Santoso, ketika meninjau ruas tol ungaran-bawen yang ambles di Km 24,9, Jumat (28/6). (suaramerdeka.com / Eko Wahyu Budiyanto) |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Amblesnya ruas tol Ungaran-Bawen mengundang perhatian kalangan dewan. Cuaca yang ekstrem ditengarai sebagai penyebab kejadian ini.
“Pada ruas ini memang rawan retak. Ketika curah hujan tinggi, maka kadar air juga akan tinggi. Akibatnya proses settlement (pemasatan/penurunan tanah) akan sangat besar,” jelas anggota komisi D DPRD Provinsi Jateng, Hadi Santoso ST MSi dalam keterangannya kepada wartawan, usai mengunjungi ruas tol Ungaran-Bawen di Km 24,9, Jumat (28/6).
Kepadatan tanah di lokasi ambles, menurut Hadi, kurang dari 96 persen. Penurunan tanah mencapai hingga 1,5 sentimeter.
“Bisa jadi karena lokasinya merupakan lahan urugan (cut and fill), sehingga faktor porositas tanah menyebabkan konstruksi sangat labil,” tegas politisi muda PKS tersebut.
Untung ambles ruas tol ini terjadi pada saat masa underconstruction sehingga bisa langsung diperbaiki. Walaupun diakui Hadi, secara teknis perlu upaya keras untuk menyelesaikannya Apalagi di tengah cuaca ekstrem yang melanda Semarang saat ini.
Pihaknya, menghimbau pihak kontraktor segera bertindak cepat. Salah satunya dengan dengan membuat drainase vertikal dan horizontal. Hal ini untuk mengurangi geseran atau pergerakan tanah, jelas Hadi yang juga merupakan alumnus teknik sipil dan lingkungan tersebut.
Di sisi lain, pria kelahiran Wonogiri ini, meminta Trans Marga Jateng bisa lebih waspada dan mengecek semua ruas, sehingga sebelum H-10 lebaran sudah siap dan aman dilalui kendaraan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar