Petani protes gara gara proyek Jalan Tol Solo-Kertosono menyerobot tanahnya. Dok.Timlo.net/ Nanin |
Areal pertanian yang diserobot proyek jalan tol berada di Kecamatan Ngemplak, diantaranya Desa Donohudan, Sindon, Ngesrep, Pandeyan, dan Sawahan. Petani di lima desa tersebut saat ini tidak bisa mengelola tanah mereka akibat luberan material dan aktivitas pekerja proyek. Padahal lahan di sekitar proyek merupakan lahan produktif. Yang lebih disayangkan lagi, selama ini pihak pelaksana proyek belum pernah membicarakan hal itu.
“Petani sama sekali belum pernah diajak rembukan, tahu-tahu sudah seperti ini, kita sudah menyampaikan keluhan tapi tidak dipedulikan,kita rencananya mau lapor presiden,” ancam Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air Ngemplak, Samidi, saat melakukan tinjauan ke lokasi, Jumat (25/1).
Terkait dengan saluran irigasi yang terlalu sempit, dikhawatirkan nanti akan menganggu suplai air untuk mengairi areal persawahan. Saluran yang ada dinilai tidak sesuai ketentuan, dimana untuk ketentuan lebar saluran 1 meter dan pembuangan dibuat secara terbuka. Namun, kenyataan di lapangan, saluran irigasi kurang dari 1 meter dan pembuangan tertutup. Kondisi ini nantinya akan menyulitkan petani membersihkan endapan.
Sugeng Mulyono, petugas pembantu Koperbal PSDA wilayah Gandul menambahkan, kondisi irigasi tersebut akan merugikan petani. Hal ini karena jika gorong-gorong irigasi dibangun sempit dan tertutup, maka sulit untuk dibersihkan dan sangat mudah mampat.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar