javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 23 Januari 2013

Buruknya Infrastruktur

INFRASTRUKTUR
ilustrasi (foto : KOMPAS)
JALAN dan jembatan rusak, berlubang di sana-sini, bergelombang, bukan hal aneh di negeri ini. Apalagi di pelosok, jauh dari pusat pemerintahan. Di Jakarta saja, jalan yang baru diperbaiki, dipoles, ternyata hanya terlihat dan dirasakan mulus dalam waktu singkat. Apalagi jika hujan mengguyur, banjir menggenang, jalan yang tadinya mulus langsung amburadul, membuat pengguna kendaraan jauh dari nyaman bahkan tak jarang jadi korban. 
ilustrasi (foto : bisnis.liputan6.com )
Bencana banjir yang melanda Jakarta akhir-akhir ini tidak hanya membuat warga yang permukiman mereka terendam banjir jadi menderita, tetapi hampir setiap hari kita mendengar bagaimana pengendara mengalami kecelakaan akibat jalan dan jembatan rusak. Bahkan tak jarang, terutama pengguna sepeda motor tewas karena kejeblos lubang di jalan raya lalu terhempas dan tergilas kendaraan di belakangnya. 
ilustrasi (foto : indonesiafinancetoday)
Kerusakan infrastruktur, terutama jalan, di Jakarta sangat memprihantinkan. Hujan, apa lagi banjir, telah membuat prasarana jalan hampir di kelima wilayah Ibu Kota rusak berat. Menurut data yang ada di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, tidak kurang dari 7.000 titik kerusakan jalan di Jakarta yang mencapai lebih dari 2,5 juta meter persegi, rusak. 
Sebagian besar ruas jalan yang rusak, berlubang dan bergelombang itu bahkan baru saja diperbaiki, seperti antara lain di ruas Jalan MT Haryono dan Gatot Subroto. Kondisi jalan yang baru dipoles dalam dua bulan terakhir kini memprihatinkan. Lubang muncul di mana-mana atau jalan bergelombang yang membahayakan pengguna jalan. 
ilustrasi (foto : http://tradisi-jambi.blogspot.com)
Melihat kondisi yang ada, sulit untuk tidak menyatakan kualitas pembangunan jalan di Ibu Kota buruk. Kondisi tersebut harusnya menjadi koreksi bagi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang bertanggung jawab terhadap jalan-jalan negara, serta Dinas PU daerah terhadap jalan-jalan daerah. Keadaan yang ada jelas sulit pula untuk menahan dugaan bahwa pembangunan infrastruktur diwarnai kolusi, nepotisme, dan korupsi. 
Yang menyedihkan lagi, jalan-jalan bebas hambatan pun penuh lubang. Coba saja menggunakan jalan tol Jakarta-Cikampek, kondisi jalan yang harusnya mulus karena digunakan untuk kecepatan tinggi tak ubahnya bak jalan kelas dua. Pemerintah harusnya memberikan perhatian serius dan khusus. Jangan hanya menuntut pajak kendaraan dan menuntut pengguna kendaraan roda empat atau lebih membayar apabila masuk ke jalan Tol, tetapi kondisi jalan jauh dari nyaman. 
ilustrasi (foto : http://musirawasekspres.blogspot.com)
Jangan jadikan hujan dan banjir sebagai alasan rusaknya jalan-jalan umum. Cobalah teliti mutu dari pekerjaan jalan itu sendiri, jangan-jangan perbaikan jalan, jembatan, dan infrastruktur lain hanya terlihat mulus di atasnya, tapi mutu bahan yang digunakan jauh dari memenuhi syarat. Buruknya infrastruktur di berbagai kota/daerah tidak boleh dibiarkan, apalagi dimanfaatkan para koruptor "memainkan" proyek.***
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar