javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Minggu, 20 Januari 2013

Banjir, Warga Blokade Tol Ungaran

ilustrasi : tol semarang-ungaran KM. 21+800-underconstruction (foto: soklin)
SEMARANG – Sekitar 30 warga memblokade jalan tol Semarang-Ungaran, tepatnya di ruas dekat kantor PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebelum akses keluar Ungaran kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.

Aksi ini sebagai puncak kekesalan puluhan warga Jalan Kutilang Kelurahan Susukan Ungaran Timur dan sekitarnya karena rumah mereka selalu kemasukan lumpur dan air hujan akhir-akhir ini.Warga menduga banjir yang melanda wilayahnya akibat dampak pembangunan jalan tol Semarang-Solo tersebut.

Tak hanya di Jalan Kutilang, banjir selama ini kerap menggenangi sekitar Perumahan Cemara Permai. Genangan air akan cepat meninggi manakala sebelumnya terjadi hujan yang cukup lama. Aksi pemblokadean ini berlangsung sekitar dua jam. Sejumlah petugas keamanan mengawasi ketat aksi mereka. Sementara untuk mengantisipasi kemacetan,jalur tol di dua arah ditutup. Aksi warga berakhir sekitar pukul 19.30 WIB setelah dilakukan perundingan dengan petugas PT TMJ.

Staf Pengendalian Pelaksanaan Proyek PT TMJ Rustantyo mengakui, aksi blokade oleh warga dilatarbelakangi kekesalan akibat pemukiman mereka yang terendam banjir. “Baru sekitar pukul 19.30 WIB, warga mau membuka akses tol. Warga sempat marah-marah dan emosi,” ungkap Rustantyo, tadi malam.

Menurutnya, aksi pemblokadean tersebut tidak sampai membuat akses tol di dalam kacau. Sebab setelah ada pemblokiran, pihaknya sudah meminta kepada petugas yang berjaga di akses masuk ke jalan tol Semarang - Ungaran untuk sementara melarang mobil masuk. “Kan kasihan jika sudah masuk, nanti disuruh keluar lagi,”ucapnya.

Dia menjelaskan, masyarakat memprotes karena ada saluran air tol yang jebol dengan panjang sekitar 3 meter didekat jalan tol. Warga menghendaki agar saluran tersebut diperbaiki. Saat ini, saluran tersebut sudah diperbaiki oleh sekitar 20 orang. “Harapan kami, kondisi parit sudah maksimal besok (hari ini). Kami harap masyarakat bisa aman,”bebernya. Lebih jauh dijelaskan, posisi Jalan Kutilang yang berada di sisi barat jalan tol di Kelurahan Susukan merupakan areal cekungan di daerah hilir.

Kawasan persawahan tersebut saat tol belum dibangun sudah menjadi langganan banjir. Bahkan pihaknya sudah mengupayakan air tidak masuk ke kawasan tersebut.“Ada saluran yang memotong jalan kita tutup, dan kita alirkan ke kawasan hutan Penggaron. Desain dulu kita ubah, dengan tidak mengalirkan air ke daerah tersebut,”pungkasnya. Aksi blokade tol akhir-akhir ini marak dilakukan sebagai pelampiasan aspirasi warga sekitar jalan bebas hambatan ini.

Pada 27 Desember lalu, ratusan warga juga menutup ruas tol Pejagan KM 264 di Kabupaten Brebes yang melintasi Desa Kramat Sampang, Kecamatan Kersana. Mereka melakukan aksi nekat lantaran marah atas tuntutan yang tak pernah digubris pengelola tol. Jamal, 45, salah satu warga yang ikut aksi mengatakan, warga menuntut kepada pengelola tol agar membangun jembatan yang melintang di atas jalan tol sebagai penghubung antarwilayah mereka.

Warga menagih janji atas kesepakatan yang sudah dibuat sejak 2010. Menurutnya, dulu sebelum ada jalan tol, jalan yang diblokade ini adalah akses utama warga untuk melakukan aktivitas perekonomiannya seperti memasarkan hasil pertanian ke pusat kota. Namun, setelah ada jalan tol, akses jalan jadi terpotong. Aksi ini juga mengakibatkan jalan tol Kanci-Pejagan tertutup total sekitar dua jam. arif purniawan 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar