Proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang/ Ilustrasi: Koran Sindo |
BREBES - Proyek pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang mulai dilaksanakan tahun ini dan ditargetkan rampung pada 2016. Keberadaan jalan tol yang menjadi bagian jaringan jalan tol Trans Jawa ini diharapkan mampu menunjang jalur pantura yang kondisinya semakin padat.
Jalan tol Pejagan-Pemalang direncanakan memiliki total panjang 57,50 kilometer (km). Proyek jalan ini melintasi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Pengerjaan proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 4,08 triliun ini dilaksanakan oleh PT Waskita Toll Road yang merupakan anak usaha PT Waskita Karya.
Direktur Utama PT Waskita Choliq mengungkpakan, pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang terdiri dari empat seksi. Tahun ini akan dimulai pelaksanakan pembangunan seksi I dan II sepanjang sekitar 20 km. "Pembangunan seksi I dan II akan selesai dalam dua tahun ke depan," kata Choliq di sela-sela Pencangan Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang di Pejagan, Brebes kemarin.
Ruas seksi I dengan panjang 14,20 km meliputi wilayah Pejagan hingga Brebes Barat. Sementara seksi II meliputi Brebes Barat hingga Brebes Timur dengan panjang 14,20 km. Konstruksi jalan yang dibangun tersebut akan menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement). "Pembebasan lahan untuk pembangunan dua seksi itu sudah mencapai 95 persen," ungkap Choliq.
Choliq berujar, pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang akan memperkuat jaringan transportasi darat khususnya dari wilayah Jabotabek ke wilayah Jateng dan sekitarnya. Pembangunan tol ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. "Harapannya dengan sudah dimulai pembangunan, maka pembebasan lahan seksi III bisa segera dimulai. Kami juga mengharapkan kerjasama dengan MNC Group bisa terus berlanjut untuk membangun jalan tol lainnya," tandasnya.
Direktur PT MNC Infrastructure Syafril Nasution mengatakan, pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang merupakan kerjasama MNC Infrastructure dengan PT Waskita Karya dengan sistem turnkey. "Pembangunannya saat ini dilaksanakan oleh PT Waskita. Nanti setelah selesai, pengelolaannya dilakukan oleh MNC," kata Syafril.
Syafril menambahkan, teknis pembangunan konstruksi jalan tol sesuai dengan standar jalan tol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan 2x2 lajur pada tahap awal dan 2x3 lajur pada tahap akhir. "Tentu ini jalan tol dengan standar pemerintah," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto yang hadir untuk melakukan pencanangan mengatakan, pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang merupakan solusi untuk mengatasi kepadatan kendaraan di jalur pantura. "Saat ini jalan pantura sudah sangat padat dan tidak mungkin dilebarkan lagi karena ada aktivitas perekonomian warga di sekitarnya. Sehingga salah satu pemecahannya adalah pembangunan jalan tol," kata Djoko kemarin.
Menurut Djoko, kondisi jalur pantura sudah sangat kritis dan rawan terjadi kemacetan panjang terutama saat arus mudik Lebaran. Maka diperlukan pembangunan infrastruktur jalan lain agar kondisi di jalur pantura yang menjadi jalur vital di Pulau Jawa tidak semakin kritis. "Kalau jalan pantura mau longgar maka pembangunan jalan tol adalah solusinya," tandas Djoko.
Untuk itu Djoko meminta pemerintah daerah terus mendorong proses pembebasan lahan untuk sejumlah proyek jalan tol lain yang saat ini belum rampung seperti jalan tol Semarang-Solo. Hal ini agar ruas jalan tol bisa semakin bertambah dan mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang
Seksi I (Pejagan-Brebes Barat) panjang 14,20 km
Seksi II (Brebes Barat-Brebes Timur) panjang 6,00 km
Seksi III (Brebes Timur-Tegal Timur) panjang 10,40 km
Seksi IV (Tegal Timur-Pemalang) panjang 26,90 km
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar