javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 25 September 2012

Tiga BUMN "Berkoalisi" Bangun Rumah Sakit Buruh

Shutterstock Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan rumah sakit buruh di Cakung, Jakarta Timur, akan segera terealisasi. Ada tiga BUMN yang akan membangun rumah sakit tersebut, yaitu PT Jamsostek, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), dan PT Asuransi Kesehatan.

Direktur Utama Jamsostek Elvin G Masassya menjelaskan, pembangunan rumah sakit tersebut memang ditujukan untuk kaum pekerja. Harapannya, setiap pekerja yang sakit akan berobat di rumah sakit khusus tersebut.

"Peletakan batu pertama (ground breaking) dijadwalkan pada Oktober 2012. Akhir 2013 kami akan siap beroperasi. Kami sangat antusias dalam pembangunan rumah sakit ini dibantu oleh tiga BUMN," kata Elvin, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Pembangunan rumah sakit buruh ini memang atas inisiatif dari Presiden SBY karena pemerintah menginginkan ada rumah sakit khusus pegawai (buruh). Selain itu, Kementerian BUMN juga menyambut ide pemerintah tersebut dan langsung diteruskan ke anak usaha terkait.

Menurut Elvin, ide pembuatan rumah sakit buruh ini juga selaras dengan keinginan perseroan untuk membuat rumah sakit khusus buruh. Nantinya, rumah sakit tersebut juga akan diintegrasikan dengan rumah sakit lain. Jamsostek sendiri tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi 80-100 persen saham rumah sakit Pelni di Petamburan Jakarta Barat. Selain itu, Jamsostek juga akan mendirikan 200 poliklinik di Jakarta untuk mendukung keberadaan rumah sakit buruh ini.

"Untuk poliklinik juga dalam proses uji kelayakan dan realisasinya awal tahun 2013," lanjutnya.

Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara Raharjo Aryosiswoyo mengatakan, pembangunan rumah sakit ini dalam rangka mewujudkan sinergi antar-BUMN. Sebab, dalam penandatanganan ini terdapat tiga perusahaan BUMN yang saling mengisi.

"Selain itu, juga diperuntukkan sebagai layanan kesehatan bagi para pekerja di wilayah industri Kawasan Berikat Nusantara dan masyarakat umum di sekitar kawasan yang berpenghasilan menengah ke bawah," katanya.

Raharjo mengungkapkan, rumah sakit itu akan dibangun 6 lantai di atas lahan seluas 2,1 hektar milik Kawasan Berikat Nusantara. Untuk manajemen operasionalnya, rumah sakit buruh itu akan menggandeng PT Rumah Sakit Pelni sebagai operatornya. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. Acara penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan menyatakan bahwa pembangunan itu harus cepat dilakukan mengingat kebutuhan akan rumah sakit bagi para buruh sangat mendesak. 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar