ilustrasi : Peta Jaringan Proyek Tol Semarang Solo |
Sindonews.com - Pembangunan fisik jalan tol Bawen-Solo molor dari jadwal yang sudah ditetapkan dalam perencanaan mega proyek tersebut. Karena pembebasan lahan hingga saat ini belum selesai.
Manajer Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng (TMJ), Ari Nugroho menjelaskan, sebenarnya pembebasan lahan jalan tol mulai dari Bawen hingga Solo selesai akhir Desember 2012. Namun hingga saat ini pembebasan lahan belum selesai, sehingga tahapan proses pembangunan jalan tol molor dari target.
"Sesuai perencanaan, pembebasan lahan selesai pada Desember 2012. Kemudian dilanjutkan dengan tender proyek pada Februari 2013 dan pembangunan fisik dilaksanakan pada 2014. Tapi karena hingga sekarang pembebasan lahan belum selesai, tender belum bisa dilaksanakan dan pengerjaan fisiknya molor," katanya, Rabu (11/12/2013).
Menurutnya, pembangunan fisik jalan tol Bawen-Solo akan dilaksanakan secara serentak. Namun, pekerjaan baru bisa dilaksanakan setelah lahan dibebaskan dan sudah ada pemenang tender atau penyedia jasa konstruksi (rekanan) pelaksana.
Dia mengatakan, sejauh ini pembebasan lahan jalan tol Bawen-Solo yang dilakukan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jateng dan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang belum mencapai 75 persen. Sesuai peraturan, sebelum pembebasan lahan mencapai 75 persen, lelang tender belum bisa dilakukan.
"Jadi kami baru akan melakukan lelang tender setelah pembebasan lahan mencapai 75 persen. Kalau saat ini dilelang kasihan kontraktor karena tidak bisa bekerja, sementara harga bahan bangunan naik," ucapnya.
Ari mengakui terkendalanya pembebasan lahan lantaran keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Jumlah personil di lapangan yang melaksanakan pembebasan lahan tidak sebanding dengan luas lahan yang dibebaskan.
Luas lahan total yang terkena pembangunan jalan tol Bawen-Solo mencapai 49.95 kilometer. "Lahan di Kabupaten Semarang yang terkena tol Bawen-Solo seluas 30 kilometer dan seluruhnya belum terbebaskan. Sedangkan di Kota Salatiga seluas 2 kilometer sudah dibebaskan dalam waktu empat bulan," beber Ari.
Manajer Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng (TMJ), Ari Nugroho menjelaskan, sebenarnya pembebasan lahan jalan tol mulai dari Bawen hingga Solo selesai akhir Desember 2012. Namun hingga saat ini pembebasan lahan belum selesai, sehingga tahapan proses pembangunan jalan tol molor dari target.
"Sesuai perencanaan, pembebasan lahan selesai pada Desember 2012. Kemudian dilanjutkan dengan tender proyek pada Februari 2013 dan pembangunan fisik dilaksanakan pada 2014. Tapi karena hingga sekarang pembebasan lahan belum selesai, tender belum bisa dilaksanakan dan pengerjaan fisiknya molor," katanya, Rabu (11/12/2013).
Menurutnya, pembangunan fisik jalan tol Bawen-Solo akan dilaksanakan secara serentak. Namun, pekerjaan baru bisa dilaksanakan setelah lahan dibebaskan dan sudah ada pemenang tender atau penyedia jasa konstruksi (rekanan) pelaksana.
Dia mengatakan, sejauh ini pembebasan lahan jalan tol Bawen-Solo yang dilakukan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jateng dan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang belum mencapai 75 persen. Sesuai peraturan, sebelum pembebasan lahan mencapai 75 persen, lelang tender belum bisa dilakukan.
"Jadi kami baru akan melakukan lelang tender setelah pembebasan lahan mencapai 75 persen. Kalau saat ini dilelang kasihan kontraktor karena tidak bisa bekerja, sementara harga bahan bangunan naik," ucapnya.
Ari mengakui terkendalanya pembebasan lahan lantaran keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Jumlah personil di lapangan yang melaksanakan pembebasan lahan tidak sebanding dengan luas lahan yang dibebaskan.
Luas lahan total yang terkena pembangunan jalan tol Bawen-Solo mencapai 49.95 kilometer. "Lahan di Kabupaten Semarang yang terkena tol Bawen-Solo seluas 30 kilometer dan seluruhnya belum terbebaskan. Sedangkan di Kota Salatiga seluas 2 kilometer sudah dibebaskan dalam waktu empat bulan," beber Ari.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar