javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 25 Juni 2012

TOL SEMARANG-SOLO: Proyek Tol Ancam Irigasi 5 Ha Sawah

Pengerukan lahan di Sawahan, Ngemplak, Boyolali, untuk proyek tol, Minggu
(24/6/2012), sudah berjalan. Sayangnya, tanah pengerukan tersebut menutup saluran irigasi 
setempat dan dikeluhkan petani. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)
BOYOLALI--Sejumlah petani di wilayah Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, mengeluhkan tertutupnya saluran irigasi karena kegiatan pengerukan proyek pembangunan tol Semarang-Solo.

Selain meminta saluran dibuka, mereka juga minta kejelasan desain irigasi bagi lahan terkena tol. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (24/6/2012) pagi, saluran yang tertutup itu berada di perbatasan wilayah Desa Pandean dan Sawahan.

Ketua Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Sawahan, Tugiman, mengatakan hal itu mengancam suplai air sekitar lima hektare (Ha)sawah di tempatnya. “Pasokan air disini dari Waduk Cengklik. Sementara jadwal pengairan sedang berlangsung untuk musim tanam (MT) III,” katanya kepada Solopos.com di lokasi.

Sementara, lanjut dia, karena mampetnya saluran, air meluber ke beberapa sawah yang terletak di sebelah utara proyek tol.“Ini mestinya dialirkan ke selatan. Selain sawah, juga ada rumah terkena luberan. Padahal air mestinya dialirkan ke selatan dan nantinya secara pompanisasi,” paparnya.

Tugiman mendesak masalah itu segera diselesaikan. Sebab, dia sepakat mengejar MT III di Sawahan kelar Juli nanti. Senada, Ketua GP3A Tri Mandiri Sejahtera daerah irigasi Cengklik, Samidi, mendesak dilibatkan dalam koordinasi pelaksanaan proyek tol.


“Ada delapan dari 12 desa di Ngemplak yang terkena tol. Yang menyangkut irigasi, kami harus dilibatkan, baik untuk saluran kuarter, tersier maupun sekunder,” tandasnya.

Dia meminta pihak terkait juga memberikan sosialisasi soal desain perubahan saluran irigasi.“Mau dipindahkan kemana kan kami harus tau soalnya ini menyangkut pola pembagian air,” ungkapnya.

Dia mengaku telah meminta informasi perihal sosialisasi desain itu kepada Dinas PSDA Bengawan Solo. “Saya sudah telpon tapi mereka juga belum tersosialisasi,” paparnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pertanian Ngempak, Sukeni, mengkonfirmasi belum mendapat informasi mengenai hal itu. “Belum ada sosialisasi. Kami akan berkoordinasi dengan DPU. Saluran yang dimaksud adalah saluran tersier yang merupakan tanggungjawab DPU, baru dari pihak mereka nanti bisa menjalin koordinasi dengan pengurus proyek tol,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar