javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 12 Juni 2012

Tim mulai ukur tanah proyek tol Boyolali

"Pengukuran dimulai Selasa ini untuk menentukan luasan tanah yang terkena proyek tol dan nilai ganti ruginya."

Boyolali (ANTARA News) - Tim gabungan pada Selasa ini memulai pengukuran tanah yang terkena proyek tol Semarang-Solo di Desa Bangak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Petugas Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Tol Semarang-Solo Distanto Vendy di Boyolali, Selasa, menjelaskan anggota tim yang mulai mengukur tanah di Desa Bangak, Kecamatan Banyudono, guna keperluan proyek itu berasal dari Badan Pertanahan Nasional, P2T, anggota Polri, TNI, dan perangkat desa.

Menurut dia, kegiatan pengukuran tanah proyek tol tersebut memang sempat tertunda, dan awal kegiatan tidak dimulai sesuai rencana dari lokasi paling timur di Desa Denggungan, Banyudono.

"Tim mulai kegiatan pengukuran di sebelah baratnya Desa Denggungan, yakni Bangak," katanya menjelaskan.

Hal tersebut, lanjut dia, karena pematokan batas kepemilikan tanah di Desa Denggungan belum selesai, padahal batas tanah sangat penting untuk memudahkan validasi data.

"Kami geser lokasi pengukurannya dan kegiatan itu rencananya dapat diselesaikan sekitar 1,5 bulan ke depan," katanya.

Menurut dia, pengukuran tanah terkena proyek tol terdiri atas lahan sawah, pekarangan, setelah itu baru kemudian dilanjutkan pendataan bangunan dan tanaman milik warga. Hal ini, untuk validasi data sebagai dasar musyawarah nilai ganti rugi.

Sekretaris Desa Bangak Sutono menjelaskan sebanyak sekitar 130 bidang tanah di Desa Bangak yang terkena proyek tol Semarang-Solo.

Jumlah tersebut, kata dia, terdiri atas 115 bidang tanah persawahan, 14 tanah tegalan dan pekarangan, satu lainnya sawah kas desa setempat. "Pengukuran dimulai Selasa ini untuk menentukan luasan tanah yang terkena proyek tol dan nilai ganti ruginya," katanya menandaskan.

Menurut Junaedi, Kapala Desa Denggungan, petugas menunda pengukuran tanah terkena proyel tol di Desa Danggungan karena belum semua bidang tanah milik warganya diberikan patok sebagai tanda batas kepemilikan.

Selain itu, petugas menunda pengukuran tanah proyek tol juga disebabkan akibat cuaca yang tidak mendukungan kegiatan akibat sering turun hujan.

Pihaknya sudah meminta kepada warganya yang lahannya terkena proyek tol segera memberikan tanda patok sebagai tanda batas luasan tanahnya.

"Tertunda pengukuran juga disebabkan perubahan luasan tanah terkena proyek tol di titik nol, Desa Denggungan," katanya. (B018/D007)
 
Sumber :
antaranews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar