javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 02 Februari 2011

Target Penyelesaian Jangan Meleset Lagi

Tol Semarang-Ungaran



Semarang, CyberNews. Kalangan DPRD Jateng memuji dan bangga terhadap semangat Gubernur Bibit Waluyo dalam upaya penyelesaian jalan tol Semarang-Solo Seksi I (Semarang-Ungaran).

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmita mengatakan, keyakinan Gebernur bahwa jalan tol tersebut dapat dioperasionalkan pada 28 Februari tahun ini, diharapkan tidak lagi meleset. "Kalau sampai meleset, saya tidak komentarlah," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, proyek tol Semarang-Solo semula ditargetkan Agustus 2010 sudah mulai bisa uji coba. Karena berbagai kendala, kontraktor minta tambahan waktu 5 bulan dan 15 hari terhitung sejak Juni. Pada Desember ini proyek tol seksi I juga ditarget selesai, namun target tersebut gagal lagi.

Sasmita berkata, kalau melihat pemantauan yang dilakukan anggota Komisi D beberapa waktu lalu, target selesai tanggal 28 Februari mendatang sepertinya memang memungkinkan. Namun sementara sepertinya baru dapat dilalui kendaraan-kendaraan kecil seperti mobil pribadi, sedang kendaraan berat seperti truk tronton dan lain-lain, tampaknya memang belum memungkinkan.

"Makna jalan tol itu kan jalan bebas hambatan, harusnya bukan hanya bisa dilalui untuk kendaraan-kendaraan kecil. Tetapi kalau itu sifatnya guna memicu semangat Jateng yang welcome terhadap pembangunan ke depan, saya pikir kalau sementara dibuka untuk kendaraan kecil pun tidak ada masalah," kata dia.

Belum Sempurna

Ketua Komisi D DPRD Jateng Rukma Setia Budi berkeyakinan, target selesai akhir Februari tersebut diperkirakan masih belum sempurna. Utamanya pada jalur keluar masuk tol atau interchange di Kota Ungaran, nampaknya belum siap sepenuhnya.

"Lebar jalan interchange belum memadai. Luapan kendaraan dari tol banyak, mestinya ada pelebaran kembali. Rambu-rambu lalu lintas juga belum tertata. Interchange ini nanti tembusnya di depan Kantor DPRD Kabupaten Semarang, kalau tidak diantisipasi sejak dini, bisa berakibat menimbulkan simpul kemacetan baru. Penerangan pun belum siap," ujar dia.

Rukma berharap, kelengkapan jalan tol tersebut betul-betul diperhatikan. Ia mengkhawatirkan jika tidak diantisipasi sejak awal, justru interchange di Kota Ungaran akan menjadi masalah baru. "Artinya, jangan menyelesaikan masalah dengan
masalah baru," tegasnya.

Anggota Komisi D DPRD Jateng Sri Praptono mengemukakan, terhadap daerah tanah labil yang dipasangi bore pile, sebelum dioperasionalkan harus dipastikan aman. Sebab kalau sudah dipakai pengguna jalan, keamanan harus betul-betul terjamin.

Di samping itu, seluruh permasalahan-permasalahan administratif berkaitan penggunaan lahan tol harus selesai, antara lain adalah penggunaan lahan hutan kepunyaan Perum Perhutani di Ungaran yang seluas 22,4 hektare. "Jangan sampai terjadi lagi penggantian itu terlewatkan, sebab saya amati sampai sekarang penggantian lahan hutan yang harusnya diganti dua kali lipatnya, masih semuanya selesai," katanya.
( Yunantyo Adi / CN26 / JBSM )
link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar