RATAKAN TANAH: Sejumlah pekerja menggunakan alat berat meratakan tanah pembangunan tol Semarang-Ungaran.(30) |
SEMARANG- Jalan keluar-masuk atau interchange tol Semarang-Ungaran di Jl Letjen Suprapto menuju mulut Jl Diponegoro di Kota Ungaran, tepatnya di seberang Kantor DPRD Kabupaten Semarang, masih sempit dan harus dilebarkan.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmita mengatakan, jika melihat kondisi lapangan saat ini, dengan peresmian sementara tol Semarang-Ungaran tanggal 28 Februari mendatang oleh Menhub, interchange di Jl Letjen Suprapto itu memang bisa berfungsi. Tapi berpotensi melahirkan kemacetan baru di depan Kantor DPRD Kabupaten Semarang.
”Kalau interchange-nya sendiri sudah jadi, namun Jl Letjen Suprapto-nya sampai depan Kantor DPRD Kabupaten belum diapa-apakan. Ukuran lebar jalan saat ini sekitar tujuh meter, itu untuk dua arah,” jelasnya.
Tidak Mudah
Jika dilebarkan, harus ada pembebasan lahan di Jl Letjen Suprapto yang sepanjang 900 meter. Namun proses itu tidak akan mudah karena bersinggungan dengan kawasan perkantoran dan perumahan. Pembebasan tersebut, kata dia, tentunya membutuhkan dana yang tidak kecil.
”Idealnya jalan tersebut selebar 17 meter, masing-masing lajur 7 meter plus trotoar 1,5 x 2 meter.”
”Pemkab Semarang ketika kami tanya mengaku belum punya dana untuk pembebasan. Pemprov harus mem-back up ini. Pemerintah pusat bisa dimintai bantuan,” terangnya.
Kepala Dinas Bina Marga Jateng Danang Atmodjo menjelaskan, jalur interchange tersebut masih tergolong sempit. Menurutnya, di Jl Letjen Suprapto ada badan jalan sepanjang 200 meter yang lebarnya sekitar enam meter.
”Masalah ini sudah kami konsultasikan ke Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian sependapat itu nanti akan dibenahi. Rencana pelebarannya dalam tahun ini, namun waktunya belum diketahui,” katanya. (H30,H23-43)
Sumber :
suaramerdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar