SEMARANG – INVESTORDAILY (20/05/2014) : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan proses pembebasan tanah milik warga yang terkena proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo, ruas Bawen-Solo selesai pada akhir 2014.
“Targetnya, pembebasan lahan bisa beres 2014 sehingga pembangunannya dimulai pada 2015. Dan, pertengahan 2016, jalan tol sudah dibuka untuk umum,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (19/5).
Dia menjelaskan, konstruksi jalan tol Bawen-Solo yang melintasi Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Boyolali itu terbagi dalam tiga seksi serta sembilan paket pengerjaan. “Jika sembilan paket pengerjaan jalan tol Bawen-Solo itu bisa dimulai dan diselesaikan secara bersamaan, pembangunannya lebih cepat selesai,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Ganjar mengungkapkan, dari tiga daerah yang dilintasi proyek pembangunan jalan tol Bawen-Solo, perkembangan pembebasan lahan di Kabupaten Semarang yang paling lambat. Pembebasan lahan di Boyolali diyakini bisa cepat, karena pengalamannya bagus dan masyarakatnya relatif rasional. Demikian pula, pembebasan lahan di Salatiga juga akan cepat, karena tidak terlalu banyak lahan yang dibebaskan.
Sejauh Ini, sejumlah kendala yang ditemui tim pembebasan lahan di Kabupaten Semarang antara lain, sosialisasi yang kurang, ada tanah yang belum bersertifikat, sengketa antar keluarga, dan ada tanah yang disita Bank.
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMT) Djadjat Sudradjat mengharapkan pemerintah provinsi setempat mempercepat proses pengadaan tanah.
“Saat ini, pembebasan lahan jalan tol Bawen – Solo di Salatiga sudah mencapai 71%, Boyolali 7% dan Kabupaten Semarang baru persiapan untuk musyawarah”, ujar dia.
Pada proyek pengerjaan jalan tol Bawen – Solo dengan panjang total 49,81 kilometer itu memerlukan pembebasan lahan sekitar 350 hektare (ha) yang berada di 47 desa dan 34 kecamatan. Ruas jalan tol Bawen – Salatiga sepanjang 17,57 kilometer, salatiga – Boyolali 24,5 kilometer, dan Boyolali – Kartasura 7,74 kilometer.
Direktur Teknik dan Operasi TMJ Ari Nugroho menambahkan, setelah pembebasan lahan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Bawen – Solo selesai dilakukan akan dilanjutkan dengan penelitian pada lapisan tanah untuk menentukan teknik yang digunakan. “Jadi, masing-masing tempat akan berbeda tekniknya sesuai dengan kebutuhan teknisnya di lapangan”, kata dia.
Sebelumnya pemerintah meresmikan jalan tol Semarang – Solo ruas Ungaran - Bawen sepanjang 12 kilometer (km). Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan, ruas tol ini masuk dalam 10 jaringan jalan tol trans –Jawa itu. Dari 10 ruas tol trans-Jawa itu, sekitar empat ruas tol yang masih dalam proses pengadaan lahan, yakni tol Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang, Batang – Semarang, dan Solo – Kertosono.
“Kami minta kepada pemda dan stakeholders lainnya agar melakukan percepatan, sehingga pembangunan dapat selesai tepat waktu dan tepat biaya”, kata Djoko saat memberikan sambutan dalam peresmian ruas tol Ungaran – Bawen di Semarang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Pembangunan jalan tol Semarang – Solo sepanjang 72,64 km dilakukan dalam dua tahap dengan investasi Rp 6,2 triliun. Sedangkan pinjaman dari sindikasi perbankan yang terdiri atas Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank Jateng senilai Rp 4,7 triliun. (tm)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar