ilustrasi |
UNGARAN, suaramerdeka.com - Seluruh warga di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur menuntut realisasi pembangunan lapangan olah raga yang tergusur karena pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo. Mereka menunggu janji pihak pengelola jalan tol sejak 2008, mengingat pascatergusurnya fasilitas umum tersebut kini masyarakat tidak memiliki tempat terutama untuk olah raga.
Dikatakan Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat (LKMK) Kelurahan Kalirejo, Bambang Muntaha, akibat tidak adanya lapangan yang representatif klub sepak bola kebanggaan warga Kalirejo, yakni Sport Cemara Club (SCC) akhirnya kesulitan untuk berkembang. "Lebih kurang sudah enam tahun masyarakat Kalirejo kesulitan beraktivitas, begitu pula SCC yang tidak bisa lagi latihan," katanya, Minggu (1/6).
Warga menurut dia, telah mengirimkan surat ke Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jateng termasuk kepada Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang, hanya saja belum ada perkembangan yang signifikan. Pihaknya khawatir, jika janji pembangunan lapangan tidak kunjung ditepati ke depan warga akan menggelar aksi unjuk rasa.
"Kalau berlarut tidak segera dibangun kami khawatir akan terjadi unjuk rasa. Mengingat saya sempat mendengar kabar tersebut terlontar dari beberapa warga," tuturnya.
Terpisah, Ketua P2T Kabupaten Semarang, Budi Kristiono menyebutkan, hingga sekarang memang masih ada sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial yang tergusur proyek jalan tol kondisinya belum selesai dibangun. Itu dikarenakan, salah satunya faktor perlunya penghitungan dari tim apresial.
"Penghitungan dari tim apresial masih berlangsung. Kami berharap masyarakat bisa bersabar menahan diri mengingat saat ini masih dalam proses," tandasnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar