ilustrasi |
UNGARAN — Amblesnya jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran-Bawen di Km 34+600 tepatnya di Lingkungan Blondo, Bawen menarik perhatian penyidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Semarang untuk melakukan penyelidikan. Penyidik mencurigai adanya ketidaksesuaian spesifikasi bangunan, sehingga jalan tol tersebut ambles.
Titik badan jalan tol yang ambles itu di bagian abutment atau pangkal jembatan Lemah Ireng I yang berada di Lingkungan Blondo, Bawen. Akibatnya, talut abutment jembatan sepanjang 879 meter tersebut ikut ambrol karena tanahnya ambles. Hingga kemarin, petugas PT Trans Marga Jateng (TMJ) masih melakukan pekerjaan perbaikan kerusakan jalan tol tersebut.
”Kita sudah melakukan penyelidikan secara tertutup terkait amblesnya jalan tol Ungaran-Bawen,” kata Kapolres Semarang AKBP Augustinus B. Pangaribuan kepada Radar Semarang kemarin.
Apakah ada dugaan penyimpangan spesifikasi bangunan? Kapolres mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apa yang terjadi dan disebabkan oleh apa. Ada beberapa dugaan, yakni kerusakan akibat tanahnya longsor, atau karena spesifikasinya tidak sesuai dengan yang ditentukan atau menyalahi bestek, sehingga terjadi kerusakan tersebut. ”Kemungkinan (tidak sesuai spesifikasi) itu ada, makanya kita coba penyelidikan ke arah situ,” tutur Kapolres.
Namun untuk dapat memastikan penyebab kerusakan, pihaknya berencana akan memanggil saksi ahli konstruksi. ”Apakah karena kualitasnya, atau kondisi tanah yang labil. Kita akan melakukan penyelidikan. Untuk itu, kita juga akan mintai keterangan saksi ahli,” ujarnya.
Ditanya kemungkinan yang bisa menjadi tersangka, Kapolres keberatan untuk memberikan jawaban. Sebab, saat ini pihaknya masih dalam penyelidikan.
”Kalau misalnya ada temuan, iya, bisa juga (tersangkanya) kontraktor atau pengelolanya. Bahkan bisa jadi mengembang ke lainnya. Kita lihat saja nanti, hasil penyelidikannya,” katanya.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Mas’ud Ridwan meminta agar konstruksi jalan tol dievaluasi. Mas’ud berharap dengan evaluasi konstruksi tidak akan terjadi kasus serupa di ruas-ruas jalan tol lainnya. ”Kami minta agar dilakukan evaluasi. Ingat ini jalan bebas hambatan, jadi semestinya kemampuan konstruksinya bisa menjamin keselamatan dan keamanan para penggunanya,” tuturnya. (tyo/aro/ce1)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar