(Antara/R. Rekotomo) |
UNGARAN—Belum rampung proses penanganan amblesnya badan jalan tol ruas Ungaran- Bawen di kilometer (KM) 34+600, persoalan baru kembali muncul.
Sejumlah warga RT 01/RW 05, Dusun Deres, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang juga menyoal kerusakan bangunan rumah mereka.
Ditengarai, kerusakan bangunan rumah ini disebabkan oleh pergerakan tanah yang terjadi akibat keberadaan proyek jalan tol Semarang- Solo seksi II ini.
“Dulu tanah di lingkungan kami tidak bergerak. Setelah ada jalan tol, tanah belakang rumah bergerak dan ambles,” ujar Jumain al Anwar Wahid (41), salah seorang warga, Jumat (2/5).
Akibat pergerakan tanah ini, jelasnya, sedikitnya empat bangunan rumah milik warga di lingkungan RT 01/RW 05 mengalami kerusakan. Masing- masing rumah milik Gito, Parjo, Yusro serta rumahnya sendiri.
Kerusakan yang terjadi umumnya berupa tembok retak- retak serta lantai rumah turun hingga pondasi bangunan rumah patah.
“Namun yang paling parah rumah milik saya. Bahkan kondisi bangunan rumah saya kian terancam ambrol setelah bagian pondasi belakang rumah sudah patah dan melorot,” tegasnya.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, rumah warga yang rusak ini berada pada radius kurang dari 100 meter dari titik kerusakaan amblesnya badan jalan tol di KM 34+600.
Anwar menambahkan, saat ini ia dan ke-lima anggota keluarganya, mulai khawatir dan takut berada di dalam rumah.
Karena beberapa bagian tembok bangunan rumah ini sudah mulai miring dan pondasi bagian belakang rumahnya juga ambles. “Apalagi setelah jalan tol Ungaran- Bawen ini dioperasionalkan, getaran di lantai rumah saya semakin terasa,” tambahnya.
Miftah (38), warga lain mengamini kekhawatiran warga yang rumahnya mulai terdampak oleh pergerakan tanah di sekitar jalan tol ini.
Warga, jelasnya, menjadi khawatir bangunan rumah ini tiba- tiba saja ambruk. Karena umumnya bangunan terdampak berada di bibir tebing yang berbatasan dengan area jalan tol.
Bupati Semarang, dr H Mundjirin ES SpOG yang melihat langsung kondisi rumah warga mengaku prihatin. Karena beberapa bangunan hunian ini kian terancam.
Bupati segera memerintahkan pihak Kecamatan Bawen serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang untuk segera menginventarisir semua kerusakan.
Pekan depan, bupati akan menyampaikan kepada PT Trans Marga Jateng (TMJ) untuk segera menyikapi persoalan pergerakan tanah ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akan mendorong agar PT TMJ segera turun tangan mengatasi pemicu persoalan ini.
“Kalau memperbaiki rumah yang rusak tidak menyelesaikan permasalahan, jika persoalan pergerakan tanah ini tidak diantisipasi,” tegasnya. Munjirin juga berharap ada penanganan khusus terkait dengan persoalan yang dihadapi warga Dusun Deres ini. sehingga warga merasa nyaman untuk tinggal di rumahnya.
Kepada pemilik rumah, ia juga meminta untuk sementara tidak menempati rumah mereka jika hujan turus dengan deras.
“Lebih baik numpang dahulu ke rumah tetangga atau saudara untuk menghindari hal- hal yang tak diinginkan,” tambah Bupati Semarang.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar