javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 09 Oktober 2012

Tol Ungaran-Bawen Capai 92%

ilustrasi
SEMARANG– Pembebasan lahan jalan tol jurusan Ungaran–Bawen hingga kini sudah mencapai 92%. Jalan sepanjang 16,3 kilometer ini ditargetkan bisa dioperasionalkan pada April 2013.


Kendalanya masih ada lahan yang belum terbebaskan,kami masih menunggu konsinyasi lahan di Lemah Ireng,”kata Kepala Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Bambang Nugroho di sela-sela diskusi dengan tema “Anomali Jalan Tol Semarang–Ungaran”, oleh SINDO Radio di Hotel Novotel Semarang,kemarin.

Meski demikian, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam proses pembangunan jalan tersebut. Persoalan ini diyakininya dapat diselesaikan “Pembebasan lahan untuk proyek tol Ungaran–Bawen ini sudah mencapai di atas 92%.Secara umum tidak ada permasalahan. Bila ada yang belum dibebaskan lahannya, ini hanya persoalan waktu saja,”ujar Bambang.

Saat ini masih ada 53 warga Lemah Ireng sebagai pemilik 69 bidang lahan yang masih menolak ganti rugi lahan yang ditetapkan oleh pemerintah,yakni paling rendah Rp65.000 per meter persegi dan tertinggi Rp190.000 per meter persegi.

Pakar hidrologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Robert Kodoatie justru mengkhawatirkan lahan tol Semarang–Bawen,terutama yang berada di Penggaron dan Lemah Ireng. “Ada gangguan tanah di titik tersebut, tanah di bawah jembatan itu keras sekali, namun ketika terkena hujan akan menjadi lempung,” ungkapnya.

Dia khawatir saat terkena hujan, tanah di bawah konstruksi jembatan tol itu akan mengalami keretakan sehingga membahayakan jembatan tol.Tidak menutup kemungkinan jembatan bisa bergeser. Robert mengusulkan tol Semarang– Ungaran, yang tanahnya hingga kini terus retak, agar dipindah saja rutenya. “Saya pesimistis keretakan ini bisa berhenti sebab di bawah tanah kawasan itu ada tanah kerek (lempung) yang tak bisa menyerap air,”paparnya.

Robert menilai apa yang terjadi di tol Semarang–Ungaran dengan yang terjadi di tol Cipularang masih parah di tol Semarang.“Tak ada musim hujan saja terjadi longsor,apalagi jika nanti sudah datang musim hujan,”ujar Robert. Tanah kerek tak bisa menyerap air,maka air itu akan menggelembung di tanah-tanah urukan saja sehingga tanah urukan itu akan rawan retak atau bahkan longsor.

Sementara itu,Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Rukma Setiabudi meminta pemerintah setempat menjamin keamanan jalan tol Semarang–- Ungaran saat dioperasionalkan nanti.Keamanan diminta wajib diutamakan bagi pengguna jalan.

“Jangan sampai terjadi seperti halnya terjadi di tol Cipularang, karena menyangkut nyawa orang,“ tandasnya.Rukma tak mempersoalkan biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun jalan tol tersebut asalkan keamanannya terjamin. amin fauzi 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar