javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 24 Oktober 2012

Pergantian Pejabat, Relokasi SD Negeri Klepu 01 Mundur dari Jadwal


BERSIHKAN RUANG KELAS: Sejumlah guru dan murid sedang membersihkan 
ruang kelas SD Negeri Klepu 01 yang terkena debu proyek pekerjaan tol Ungaran-Bawen,
 beberapa waktu lalu. (suaramerdeka.com/Ranin Agung)
UNGARAN, suaramerdeka.com - Relokasi SD Negeri Klepu 01 yang rencananya dimulai pertengahan Oktober 2012 mundur dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya, karena pengukuran lahan yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang belum selesai. Mundurnya relokasi dibenarkan oleh Ketua Tim Pengadaan Tanah (TPT), Waligi.

Menurutnya, keterlambatan pengukuran tersebut dikarenakan adanya pergantian pejabat di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. "Bila hasil pengukuran tanah pengganti lapangan sudah dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, kami tentunya akan segera membayarkan alokasi anggaran kepada pemilik lahan. Namun, karena adanya pergantian pejabat di Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang kami pun harus menunggu," kata Waligi, Selasa (23/10).

Dijelaskan, ada enam bidang lahan yang saat ini sedang diukur oleh Kantor Pertanahan. Lahan tersebut milik lima warga, antara lain Budi, Wahid Salim, Mahmudi, Nurrohman, dan dua lahan milik Maemunah. Pemilik lahan telah sepakat menerima ganti rugi sebesar Rp 610 ribu/ meter persegi.

"Untuk relokasi SD Negeri Klepu 01 rencananya akan menggunakan lahan yang selama ini dijadikan lapangan bola seluas 5.000 meter persegi. Luasan tersebut lebih luas dibandingkan lokasi sekarang, yakni sekitar 2.000 meter persegi," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dari SD Negeri Klepu 01 bersama dewan guru sempat menggelar aksi damai dengan melakukan pembersihan ruangan kelas menyikapi polusi debu yang ditimbulkan dari proyek tol Ungaran-Bawen. Aksi tersebut sempat mendapat sorotan dari Bupati Semarang, Mundjirin. Agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), Bupati mendesak agar semua pihak bisa bertindak cepat.
Sumber :
SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar