javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 19 Februari 2014

Presiden SBY Diminta Jangan Dulu Resmikan Tol Semarang-Solo

KOMPAS/Amanda Putri Nugrahanti Warga Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2012) bernegosiasi dengan
PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek pembangunan tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen

UNGARAN, KOMPAS.com - Wakil Bupati Semarang, Warnadi meminta PT Trans Marga Jateng (TMJ) menunda peresmian jalan tol Semarang-Solo sesi II yang rencananya akan dilakukan oleh Presiden SBY Maret mendatang.

Permohonan itu berkaitan dengan belum diselesaikannya sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial yang harus diganti lantaran terkena pembebasan lahan jalan tol.

"Waktu rapat forum pimpinan daerah saya sampaikan, kalau bisa Presiden jangan meresmikan (proyek) yang belum clear. Kita setuju dibuka, tapi tidak diresmikan oleh presiden," kata Warnadi, Rabu (19/2/2014) siang.

Pemkab Semarang, lanjut Warnadi, khawatir jika dipaksakan diresmikan oleh Presiden SBY, akan memancing aksi protes dari pihak-pihak yang kecewa karena fasilitas umum dan sosial yang belum terselesaikan.

"Nanti merepotkan pejabat daerah. Siapa tahu ada unjuk rasa menyampaikan persoalan (fasum/fasos) ini. Sebaiknya (TMJ) clear and clean semuanya," jelas Warnadi.

Sejumlah fasilitas umum dan sosial yang yang belum dibangun, lanjut Warnadi, di antaranya lapangan di desa Kalirejo, rumah dinas, puskesmas, dan sejumlah tempat ibadah yang tersebar di wilayah Ungaran Timur, Bergas, Pringapus dan Bawen.

"Cukup banyak, tapi saya sebut yang besar-besar. Yang di Kalirejo ada lapangan sepak bola, rumah dinas kepala sekolah dan guru SD, rumah dinas lurah, gedung PKK dan lumbung padi. Itu belum beres semua. Saya minta itu diselesaikan secara komprehensif," tandasnya.

Sementara itu di kecamatan Pringapus, fasilitas sosial yang belum dibangun adalah lapangan Desa Klepu, pendukung SD Klepu 1 berupa lapangan sekolah dan pagar sekolah. Di Bawen, pembangunan SD Kandangan 4 dan tempat pemakaman umum (TPU) Ngancar juga belum dibangun.

"Terkait itu, kami menunda memfasilitasi pembebasan tanah untuk sesi tol Bawen-Kaliwungu. Jangan sampai menumpuk masalah," katanya.

Penyelesaian sejumlah fasilitas umum dan sosial, menurut Warnadi, merupakan bagian tak terpisahkan dari janji pihak TMJ yang tidak akan menimbulkan dampak negatif dari pembangunan jalan tol Semarang-Solo.

"Jalan tol ditargetkan selesai Maret. Kami minta fasum-fasos (fasilitas umum dan fasilitas sosial) juga diselesaikan. Kalau bisa, proyek (tol) ini membuat masyarakat bangga, bahwa jalan tol tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga mengubah keadaan menjadi lebih baik. Sekolah menjadi baik, masjid, lapangan, dan semua fasilitas yang terkena pembebasan lahan," jelasnya.
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar