javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 26 Februari 2014

Pembangunan Tol Molor, Industri di Semarang Merugi

ilustrasi
UNGARAN, KOMPAS.com — Proyek peningkatan dan pelebaran jalan raya Bawen-Banyumanik berimbas kepada kalangan industri di Semarang. Pasalnya, kemacetan yang terjadi hampir setiap hari itu menghambat pengiriman bahan baku dan kedatangan karyawan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Semarang, Ari Prabono, mengatakan, pelaksanaan proyek peningkatan dan pelebaran jalan Banyumanik-Bawen tersebut telah melanggar komitmen yang telah disepakati antara pengusaha, PT Adhi Karya, dan Bina Marga Jawa Tengah pada Juni 2013 lalu.

Dalam mediasi itu disepakati peningkatan jalan raya Banyumanik-Bawen akan kembali dilanjutkan setelah jalan tol Semarang-Solo dioperasikan. Namun kenyataannya, meski proyek jalan tol belum selesai, pelaksanaan peningkatan jalan Bawen-Banyumanik kembali berlanjut.

“Tetapi yang terjadi, jalan tol molor dari target waktu penyelesaian. Akhirnya proyek jalan Banyumanik-Bawen terlalu dipaksakan untuk pelaksanaan proyeknya. Ini tentu melanggar komitmen bersama yang telah disepakati bersama beberapa bulan lalu,” tutur Ari Prabono, Rabu (26/2/2014) siang.

Akibat pelaksanaan peningkatan jalan Bawen-Banyumanik, kemacetan di jalur utama Semarang-Solo menjadi tak terhindarkan. Seandainya jalan tol sudah beroperasi, menurut Ari, kemacetan bisa teratasi.

“Proyek jalan Bawen-Banyumanik jelas memengaruhi produktivitas dan kerugiannya sangat besar. Saya tidak bisa menghitung rupiahnya, tetapi jelas ada kerugian yang besar,” imbuhnya.

Ari Prabono meminta pihak terkait melakukan penataan lalu lintas secara maksimal sehingga tidak menimbulkan kemacetan parah. Selain itu, ia mendesak jalan tol segera difungsikan.
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar