javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 31 Mei 2012

Bukit di Sekitar Retakan Dikepras Lagi

  • Tol Semarang-Ungaran
SEMARANG- PT Trans Marga Jateng (TMJ) akan mengeruk lagi bukit di dekat pilar jembatan tol Semarang-Ungaran di Penggaron, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Pengeprasan itu untuk mengurangi daya dorong jika terjadi pergerakan tanah. Hal ini diungkapkan penasihat PT TMJ Muhrozi di hadapan anggota Komisi D DPRD Jateng saat meninjau pilar retak di Jembatan Penggaron, Rabu (30/5).

”Solusi rekayasa teknik jembatan tol Penggaron sebenarnya sudah selesai waktu pemasangan pondasi bore pile dan pemasangan inclinometer (alat untuk mengukur pergerakan tanah-red). Hanya kami ingin menambah safety lagi. Memang ada rencana pengeprasan bukit untuk mengurangi daya dorong,” kata Muhrozi. Volume pengeprasan setidaknya mencapai 63 ribu meter kubik. Anggaran untuk pengeprasan sekitar Rp 2 miliar.

Namun, rencana pengeprasan akan dikaji lebih lanjut oleh antara TMJ dan tim ahli gabungan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Katholik ParahyanganBandung, dan Undip Semarang.

“Hari Jumat (1/6), tim ahli akan datang dan meninjau lokasi. Tim sudah mengitung dan menganalisa sejauh mana bore pile kuat menahan dorongan. Pengeprasan hanya untuk lebih mengamankan,” tandasnya.

Selain pilar jembatan retak, juga ada longsor di kawasan jembatan Penggaron. Beberapa pohon bahkan masih tergetak setelah tumbang akibat tanah longsor tersebut. Retakan vertikal dan horisontal di pilar kelima dan cat putih penanda retakan sudah hilang. Padahal, TMJ sebelumnya menegaskan tak akan menghilangkan retakan atau cat putih agar mudah mengetahui jika ada retak tambahan.

Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho, membantah telah ’’menghapus’’ retakan tersebut. Dia mengaku hanya menggosok retakan dan cat penanda. Menurut dia, keretakan pilar kelima sudah terjadi sejak November 2010. Berdasarkan saran teknis dari 11 ahli konstruksi dan hidrologi yang dikoordinasi Kementerian Pekerjaan Umum, dibuatlah saluran di bawah permukaan tanah dan drainase vertikal. Bukit di sekitar jembatan pun dikepras 10 meter.

Selain itu, di bawah pilar nomor lima yang semula dipasang 20 bore pile dengan diameter 120 cm, ditambah perkuatan pondasi bore pile berdiameter 1,5 meter dengan kedalaman 40 meter.

Pemantauan

Sementara itu, Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) terus mengawasi retaknya jalan tol Semarang-Bawen di Penggaron. Hal itu dikatakan Kepala BPJT Achmad Gani kepada Suara Merdeka di Jakarta semalam.

“Menurut laporan, itu retak yang dulu. BPJT tetap melakukan pemantauan supaya tidak terjadi retakan baru,” katanya.

Soal belum bolehnya kendaraan berat melintasi tol Semarang-Ungaran, Achmad Gani mengatakan, kendaraan berat belum diperkenankan karena akses di Ungaran padat perumahan. Jadi bukan karena kualitas jalan yang tidak bagus.

“Programnya nanti setelah Bawen tersambung, baru diperkenankan,” kilah dia.

Pada Maret 2011, tol ini juga amblas sepanjang 200 meter di Gedawang, Kota Semarang, tepatnya pada STA 5+ 500 hingga STA 5+700.

Jalan tol Semarang-Ungaran merupakan bagian dari jalan tol Trans-Jawa, yang dibagi menjadi tiga seksi. Seksi I Semarang-Ungaran sudah selesai dibangun, Seksi II adalah Ungaran-Bawen, sepanjang 9 kilometer. Sedangkan seksi III Bawen-Solo masih menunggu dana pemerintah pusat.

Pemerintah setuju mengucurkan anggaran sebesar Rp 3,85 triliun melalui APBN 2011 untuk penyelesaian sembilan ruas tol Trans-Jawa yang diharapkan selesai 2014.

Sembilan ruas tol Trans-Jawa itu adalah Cikampek-Palimanan (116 Km), Pejagan-Pemalang (57,5 kilometer), Pemalang-Bata¤ng (39 kilometer), Batang-Semarang (75 kilometer), dan Semarang-Solo (75,7 kilometer).

Ruas lain adalah Solo-Mantingan-Ngawi (90,1 kilometer), Ngawi-Kertosono (87 kilometer), Kertosono-Mojokerto (40,5 kilometer), dan Surabaya-Mojokerto (36,27 kilometer). Pembebasan lahan untuk jalan tol Cikampek-Palimanan sudah mencapai 90%. (J17,H68,bn-43)
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar