javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 04 November 2015

Jalan Rusak, Warga di Salatiga Tutup Akses


Akses jalan keluar masuk kendaraan proyek pembangunan jalan tol 
di Dusun Rembes, Desa Watuagung yang ditutup warga. 
(HES/RAKYAT JATENG)
SEMARANG – Rusaknya jalan desa di wilayah Dusun Rembes dan Dusun Nalen, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang yang diakibatkan dilewati kendaraan angkutan berat proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo, membuat warga berang. Warga dari dua dusun tersebut akhirnya menutup jalan dusun tersebut dengan memasang besi di tengah jalan di wilayah Dusun Rembes dan Dusun Nalen.

Kepala Dusun (Kadus) Nalen, Sugiyarto mengatakan, bahwa ditutupnya jalan untuk akses kendaraan proyek pembangunan jalan tol tersebut, karena telah rusak. Selain itu, warga juga menuntut akan kompensasi perbaikan jalan yang telah rusak tersebut.

“Yang jelas, jalan di dusun kami ini menjadi rusak parah setelah kendaraan berat proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo melakukan pekerjaan di wilayah Desa Watuagung. Karena, kompensasi perbaikan jalan sampai sekarang tidak jelas, akhirnya warga dua dusun itu menutup akses masuk kendaraan proyek tersebut,” jelas Sugiyarto kepada Rakyat Jateng (Grup Fajar), Rabu (4/11).
Suwadi, salah seorang warga Dusun Rembes, Desa Watuagung menyatakan, warga menutup jalan desa ini karena sejak kendaraan berat keluar masuk wilayahnya, jalan menjadi rusak parah bahkan polusi debu mengganggu kesehatan warga.

“Pada intinya, kami warga di Dusun Rembes ini menunggu jawaban yang pasti dari pihak PT PP selaku kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan tol tersebut. Jawaban yang kami maksudkan, adalah secara tertulis dan di dalamnya ada kesanggupan untuk melalukan perbaikan jalan. Surat tuntutan dari warga sudah kami berikan kepada pihak PT PP (Pembangunan Perumahan), namun sampai sekarang tidak ada jawaban pasti,” jelas Suwadi.

Sementara, Adi Indra, Site Operation Manager PT PP menjelaskan, bahwa pihaknya akan secepatnya menjawab tuntutan warga Rembes dan Nalen itu. Pada intinya, pihaknya akan memberikan jawaban yang pasti setelah ada jawaban yang pasti pula dari pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ). Pasalnya, PT PP sendiri juga bekerja dan pemiliknya adalah PT TMJ.

“Kami akan secepatnya memberikan jawaban secara tertulis. Namun, terkait dengan perbaikan jalan kampung yang rusak, pihaknya masih menunggu dari pemilik proyek yaitu PT Trans Marga Jateng (TMJ). Kami tidak akan memutuskan secara sepihak karena kami ini juga kerja,” tandas Adi Indra kepada Rakyat Jateng, di rumah Kades Watuagung Heryu Cahyono, Rabu (4/11). (hes)
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar