javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 03 Januari 2015

Tol Semarang-Solo Ditarget Kelar 2016

ilustrasi (pojok soklin)
SEMARANG - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo (SS) pada ruas Bawen-Solo ditarget selesai 2016. Sejauh ini, pembebasan lahan rampung 72 persen.

Meski kendala pembebasan masih tertahan di beberapa wilayah, namun pengerjaan fisik tol akan dimulai permulaan 2015. Hal itu diungkapkan Sekretaris Darrah (Sekda) Provinsi Jateng Sri Puryono.

"Angka 72 persen itu lahan yang clear. Sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden) nomor 71, mengatakan bahwa pembebasan lahan dan clear jika sudah mencapai 75 persen maka pekerjaan fisik bisa dilaksanakan. Target ya awal tahun 2015 sudah berjalan," ungkap Puryono seperti diberitakan Jateng Pos (Grup JPNN).

Pembebasan lahan yang masih alot, lanjutnya, yakni di wilayah Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali. Pasalnya, peraturan penggunaan tanah kas desa harus melalui proses hingga pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. "Harapannya April sudah digarap," timpalnya.

Tol yang akan dibangun, kata Sri Puryono, terdiri dari sembilan seksi pada jalur Bawen-Solo.

"Sebenarnya sekarang, fisik scara spot sudah dilakukan. Itu tidak brenggg... langsung, tapi dibagi-bagi, seperti misalnya Bawen-Tuntang nanti siapa yang bikin. Jadi kerjanya bareng per paket, nanti ketemu nyambung jalannya," terangnya.


Tak hanya berfokus pada satu tol Semarang-Solo saja. Puryono menyampaikan keinginan Gubernur mengenai realisasi pembangunan tol di wilayah Jateng barat. Pasalnya, saat lebaran 2015 diprediksikan wilayah Brebes mengalami macet parah jika tidak segera ditindak.

Prediksi tersebut dilandaskan pada selesainya tol Pejagan-Kanci yang meenuju wilayah muara Brebes sudah dibangun. Hanya saja, pembangunan tersebut tak diimbangi kesiapan Jateng untuk mencegah kemacetan di wilayah Pantura, utamanya Brebes dan Tegal.

"Namun sekarang disiasati tol Pejagan-Brebes akan selesai di wilayah Brebes Timur. Nanti yang lewat Brebes dipecah, ada yang lewat Petanggungan, nanti tembus Slawi. Jadi yang ada di Selatan, bisa terus ke Prupuk. Tol Pejagan-Brebes target 2015 selesai," paparnya.

Hambatan yang kini masih belum tertangani, kata Sri Puryono, yakni rencana pembangunan tol Semarang-Batang. Pembangunan tol tersebut terpaksa 'dianggurkan' lantaran investor yang berganti-ganti dan tak jelas.

Hal itu menyebabkan pembebasan tanah akan semakin sulit, dan masyarat masih menunggu kepastian. "Harusnya sama dengan tol Pejagan yang ditarget 2015. Namun kita masih nunggu investor," tutupnya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan, pembangunan tol Semarang-Batang memang masih mengalami kendala besar. Terlebih, lahana yang digunakan sebagian besar milik Dinas Perhutani, yang jika digunakan maka sistimnya adalah mengganti dengan lahan yang lain.

"Ada masalah lagi huga, karena di Jateng lahan hutan sebagai penghijauan Pemprov harusnya hrs 30 persen cakupan hutan. Kini tinggal 19,8 persen. Jadi posisinya mengalami kesulitan," terang Politikus PKS itu.

Namun, bagaimana pun, tol Semarang-Batang diperlukan sebagai alternatif jalan Pantura. "Kita punya pengalaman (amblesnya jembatan) Comal. Itu merugikan dari sisi ekonomi dan infrastruktur sangat mengena. Jadi mau tidak mau harus dibangun segera," terang Hadi.(Udi)

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar