javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 08 Januari 2015

Pembebasan Lahan Tol Semarang-Solo Tak Sesuai Target


jalan tol semarang solo, 
foto: www.solopos.com
UNGARAN, Jowonews.com – Target pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang-Solo (SS) sesi III dan IV di Kabupaten Semarang tidak dapat selesai sesuai target akhir tahun 2014 . Di akhir tahun 2014 realisasi pembebasan baru mencapai 47 persen. Molornya pembebasan lahan ini berakibat pada molornya pembangunan dan membengkaknya biaya jalan tol.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Penitia Pembebasan Tanah (P2T) Tol Semarang-Solo Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono. “Progres pembebasan tol tahap IIIdan IV masih 47 persen yang terdiri dari milik masyarakat,” kata Gunawan yang sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang di Ungaran, Rabu (7/1).

Menurut Soni, begitu panggilan akrab Gunawan Wibisono, kendala yang dihadapi oleh panitia pembebasan ini diantaranya persyaratan administrasi yang belum komplit. Tidak jarang P2T menemui surat tanah atau sertifikat tanah bukan nama pemiliknya. Sehingga menyulitkan proses pemberkasan administrasi. “Tertib administrasi di masyarakat ini yang menjadi kendala kami di lapangan,” katanya.

Ketentuan mekanisme pembayaran uang pembebasan sesuai dengan nama dan alamat pemilik alas hak tanah atau sertifikat. “Sehingga jika nama sertifikat tidak sesuai dengan pemilik atau pengguna tidak dapat dicairkan,” ungkap Soni.

Soni mentargetkan dalam bulan Januari ini pembesan lahan dapat mencapai target hingga 75 pesen. Pasalnya di Januari ini lahan ada lahan milik instansi pemerintah dan masyarakat dibayarkan.

Sementara lahan milik instansi, yakni PTPN IX seluas 26,4 hektar, perusda seluas 26,4 hektar, akan dibayarkan di pekan pertama hingga dua Januari. Dan lahan milik desa, seluas 26 hektar belum bisa dimasukkan dalam progres pembebasan lahan lantaran pemerintah harus mencari lebih dulu tanah pengganti.

“Kalau ini semua dimasukkan, progres pembebasan lahan sebenarnya sudah lebih dari 75 persen. Karena untuk tanah instansi, secara umum pasti boleh, tinggal masalah administrasi saja,” tegasnya.

Sebelumnya, pengelola tol Semarang – Solo melalui Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ), Ari Nugroho mengatakan molornya pembebasan lahan membuat biaya proyek pembangunan tol Bawen – Solo membengkak.

“Karena perencanaan biaya dilakukan pada 2010, dimana harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik belum naik,” katanya.

Sekda Provinsi Jateng, Sri Puryono menambahkan dari total lahan yang harus dibebaskan, hingga akhir Desember 2014 baru terealisasi 70%. Padahal untuk pengerjaan fisik, pembebasan lahan harus mencapai 75%. “Lahan yang belum selesai dibebaskan berada di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang,” imbuhnya.(JN01)

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar